
SERAYUNEWS– Menjelang musim tanam, ratusan petani dan warga di Desa Bedana Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, melakukan perburuan tikus massal di areal persawahan. Kegiatan ini mulai secara serentak pada pukul 07.30 WIB, Kamis (25/7/2024). Para peserta terbagi menjadi beberapa kelompok pemburu yang beroperasi di wilayah masing-masing.
Kepala Desa Bedana, Hardiyanto, menjelaskan bahwa Desa Bedana memiliki sekitar 150 hektar lahan persawahan. Hampir semuanya terkena serangan hama pengerat atau tikus. Petani dan warga, kata Hardiyanto, dibagi menjadi empat kelompok besar yang tersebar di areal persawahan Desa Bedana.
“Mereka bersenjatakan tongkat kayu dan cangkul, langsung melakukan perburuan di sarang tikus yang berada di pematang sawah,” katanya.
Suasana perburuan sangat riuh terutama kaum ibu-ibu yang lebih banyak menjerit saat melihat beberapa ekor tikus keluar dari sarangnya. Kaum laki-laki yang membawa tongkat langsung melakukan pengejaran tikus sehingga tikus tidak kembali masuk sarang.
“Alhamdulillah dapat banyak. Semoga dengan perburuan ini, tikus menjadi berkurang dan semaian bibit padi nantinya tidak terganggu oleh tikus,” kata Darto seorang petani Bedana.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kalibening, Heri Misanto, menambahkan bahwa kegiatan gropyokan tikus merupakan aktivitas rutin masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani Desa Bedana. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap selesai panen menjelang olah tanah.
“Gropyokan tikus bertujuan untuk mengurangi populasi hama utama tanaman padi di wilayah persawahan, terutama di Blok Sindu yang meliputi Desa Sirukun, Karanganyar, Bedana, Sikumpul, dan Gununglangit,” kata Heri.
Perburuan tikus massal ini diharapkan dapat mengurangi populasi tikus yang meresahkan petani. Sehingga, hasil panen padi dapat lebih maksimal dan kesejahteraan petani dapat meningkat.