SERAYUNEWS– Sudah menjadi tradisi di Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara yaitu menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat setempat menggelar Sadran Gede. Pada Kamis (7/3/2024), acara tersebut digelar diikuti ribuan warga setempat.
Dengan mengenakan pakaian adat jawa, ribuan warga berjalan kaki atau kirab dengan dimulai dari masjid Ki Ageng Chasan Besari menuju paseban Agung atau kompleks makam Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Gumelem.
Saat memasuki paseban agung, peserta kirab disambut dengan alunan musik Jawa dan dilanjutkan ziarah ke makam Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Gumelem oleh pejabat pemerintahan hingga tokoh adat.
Kepala Desa Gumelem Kulon Arief Machbub mengatakan, sadran gede terdapat acara yang menjadi pusat perhatian warga yakni ‘rebutan dawegan’ atau berebut kelapa muda. “Kelapa muda atau dawegan sebanyak 99 buah ini di doakan oleh tokoh agama lalu jadi rebutan warga,” katanya.
Menurut Machbub, Sadran Gede merupakan warisan turun temurun dari leluhur Gumelem. Dimana Sadran Gede ini dilaksanakan pada bulan ruwah atau menjelang ramadhan, diikuti semua elemen masyarakat Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan.
“Malam hari sebelum sadran gede, bersama warga melaksanakan pengajian Akbar dan Haul di masjid Ki Ageng Chasan Besari serta melaksanakan sholawat kuno atau tanpa musik,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Tursiman mengatakan kegiatan sadran gede di Desa Gumelem adalah kegiatan luar biasa yang patut dilestarikan. Ada nilai-nilai positif kemasyarakatan dalam acara Sadran Gede tersebut.
“Tentunya ini luar biasa sekali, selain untuk memupuk kebersamaan, menambah nilai religius dan bisa menambah kesejahteraan masyarakat,” kata Tursiman.
Kegiatan atau ritual jelang Ramadan memang banyak dilakukan di Indonesia. Ritual tersebut tersebar di banyak tempat di Indonesia.