Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan ketua PGRI Cilacap Sutikno. Ia mengatakan bahwa masa pandemi Covid-19 telah mengganggu seluruh aktivitas termasuk dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, saat ini akan fokus terhadap penerapan teknis protokol kesehatan dan mempengaruhi mindset masyarakat.
“Fokus utama kita kali ini adalah penerapan teknis protokol kesehatan dan mempengaruhi mindset masyarakat terutama orang tua murid tentang Covid-19 dan prokes,” ujar Sutikno usai acara pembukaan konferensi musyawarah kerja pertama masa bhakti XXII PGRI di Gedung Dwijaloka Cilacap, Selasa (22/06).
Sutikno menambahkan, PGRI akan selalu menggaungkan pemahaman tentang protokol kesehatan, serta mempengaruhi terhadap orang nekat yang manganggap bahwa Covid tidak ada.
“Tidak hanya masyarakat umum, kita juga akan terus sosialisasikan kepada orang tua agar siswa tidak hanya menerapkan prokes di sekolah saja, malainkan prokes di lingkungan rumahnya juga,” ujarnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan konferensi kerja PGRI Cilacap, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengatakan, Pemkab Cilacap masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dan provinsi terkait dengan PTM yang rencananya digelar pada Juli ini. Meski demikian, Pemkab Cilacap telah menyiapkan beberapa skenario, termasuk penetapan zona PTM untuk menjaga protokol kesehatan.
Selain persiapan PTM, Wabup juga mendorong kepada guru wiyata bhakti agar mempersiapkan diri mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Test akan diatur oleh Kemenpan RB, bagi guru yang sudah mengabdi puluhan tahun bisa merefresh kembali bagaimana cara testnya dan bisa bersaing dengan lulusan terbaru, mekanismenya mungkin sama dengan ASN, bedanya kalau ASN tiga tahap, P3K informasinya satu tahap,” ujar Wabup.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah Aris Munandar menyampaikan, pihaknya saat ini berencana memberikan bimbingan khusus kepada guru wiyatabakti. Dalam hal ini, bimbingan tersebut menjadi salah satu pemantapan dalam rekrutmen PPPK.
“Kita senantiasa memotivasi guru wiyatabakti agar sukses menjadi PPPK sehingga kesejahteraannya meningkat, namun dari alokasi satu juta, baru sekitar separuhnya yang mandaftar (bimbingan),” ujarnya.