Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griani Dewi mengatakan, ABK tersebut meninggal pada Selasa (11/05/2021) dini hari sekitar pukul 02.25 WIB. Kemudian pihaknya berkoordinasi dengan agen dan keluarga untuk penanganan lebih lanjut.
“Kemudian disepakati untuk dikremasi dan barulah pada Sabtu kemarin (15/5/2021), jenazah dibawa ke Banyumas untuk dikremasi. Selanjutnya abu dari proses kremasi akan diserahkan ke pihak kedutaaan untuk dikirim ke pihak keluarga,” katanya kepada serayunews.com, Senin (17/5/2021).
Pramesti menjelaskan, sebelum meninggal DRQ telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cilacap bersama 12 ABK lainnya. Bahkan untuk DRQ sendiri sudah diberikan penanganan khusus, dengan mendapatkan immunoglobulin. Lantaran semakin kritis dan mengalami gangguan pada jantung.
“Setelah diberikan immunoglobulin, DRQ ini menunjukan tanda-tanda kesehatannya membaik. Namun setengah jam kemudian, mengalami gelisah dan henti jantung, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai kondisi terakhir 12 ABK lainnya yang masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cilacap, Pramesti menjelaskan, seluruh ABK yang sedang mendapatkan perawatan kondisinya kian membaik. Bahkan beberapa pasien sudah dapat beraktifitas normal, sehingga pemantauan menggunakan tes swab antigen terus dilakukan.
“Supaya apabila ada yang sudah negatif dapat terpantau, serta bisa kembali lagi bekerja di kapal. Terlebih 12 ABK ini dari awal memang gejalanya ringan, hanya satu saja yang sudah kritis waktu itu,” ungkapnya.