Ibu-ibu, hidup dengan pasangan tentu memiliki banyak dinamika. Tak bisa selamanya indah. Ada kalanya pahit dan itu harus dijalani bersama-sama. Satu hal yang bisa memunculkan kepahitan adalah emosi yang meledak-ledak dari pasangan. Nah, ini adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meluapkan emosi.
Cilacap, Serayunews.com
Kepala rumah tangga alias ayah, tentu punya potensi untuk emosi. Potensi itu bisa muncul karena tekanan hidup atau ketegangan karena persoalan yang muncul di dalam atau di luar rumah. Semakin maju zaman, maka potensi emosi bisa meletup makin besar.
Zaman yang maju menuntut banyak hal. Bahkan, kecepatan menjadi sesuatu yang jamak dilakukan. Artinya, apapun yang dilakukan dituntut untuk cepat dilakukan, khususnya terkait pekerjaan atau tugas-tugas lain yang berbau ekonomi.
Hanya saja, memang tak semua orang memiliki potensi emosi yang sama. Ada yang tingkat emosinya rendah dan ada yang tinggi. Ada yang landai dan ada yang meledak-ledak.
Nah, ini adalah tips bagi mereka yang mudah emosi. Sebelum emosi meledak, si ayah atau ibu sudah paham gejalanya. Jika sudah paham gejalanya, maka akan menghindari potensi yang meledak itu.
Salah satu yang paling efektif untuk menyalurkan emosi adalah olahraga. Jika Moms ada sansak atau semirip itu, siapkan saja. Untuk apa? Ya jika ayah mulai emosi diminta salurkan ke sansak untuk memukul sansak dengan tenaga maksimal. Mirip petinju lah.
Jika aksi pukul memukul sansak itu dilakukan dengan benar, maka keringat akan mudah mengucur. Lebih bagus lagi jika sambil memukul sambil berteriak, itu pun jika memungkinkan. Jadi sembari mengeluarkan tenaga, sembari teriak. Namun, jika di malam hari atau di rumah yang berdempetan dengan tetangga, tak perlu teriak.
Olahraga lain yang bisa dilakukan dan memungkinkan teriak adalah bulutangkis. Ibu bisa jadi partner ayah berbulutangkis jika emosi ayah sudah mulai meletup. Namun, bulutangkis ini tak bisa dilakukan sepanjang waktu. Artinya, jika emosi di pagi atau sore hari, bisa bermain bulutangkis. Tapi kalau emosi siang hari atau malam hari agak susah untuk berbulutangkis.
Bermain bulutangkis di ruang terbuka lebih memungkinkan untuk berteriak ketika memukul. Itu akan sangat bermanfaat untuk meluapkan emosi. Olahraga lain juga bisa dilakukan. Namun, yang cukup baik adalah olahraga permainan.
Itu adalah salah satu cara untuk meluapkan emosi. Jadi emosi tidak dipendam, tidak diluapkan dengan cara yang salah. Kadang jika tak ada pelampiasan, emosi bisa disalurkan dengan cara yang salah.