Purwokerto, serayunews.com
Meskipun daftar tunggu haji di Kabupaten Banyumas mencapai 28 tahun, namun pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memaksa banyak calon jemaah haji untuk membatalkan niatnya. Dalam satu hari stand Kemenag Banyumas di MPP Purwokerto menerima pembatalan calon haji hingga 4-5 orang.
Petugas Kemenag Banyumas, Imron Fuadi mengatakan, keberadaan stand Kemenag di MPP sangat bermanfaat. Sebab banyak masyarakat yang datang untuk menanyakan perihal haji. Mulai dari informasi pendaftaran, persyaratan, hingga pembatalan haji.
Tidak hanya itu, stand Kemenag juga melayani konsultasi dan pendaftaran pernikahan, konsultasi seputar sertifikat produk halal, izin pondok pesantren, konsultasi seputar zakat dan wakaf, haji dan umroh serta izin madrasah.
“Akibat pandemi, pendaftaran haji menurun, sebaliknya untuk pembatalan haji justru banyak dilakukan. Hari ini saja ada empat orang yang sudah datang untuk membatalkan pendaftaran haji,” kata Imron, Senin (5/4).
Lebih lanjut Imron menjelaskan, biasanya dalam satu tahun pendaftar haji mencapai kisaran 4.000 orang. Namun, sejak pandemi pendaftaran haji menurun hingga 50 persen, jumlah pendaftar dalam setahun hanya kisaran 2.000 orang.
Terkait pembatalan haji, Imron mengatakan, saat mendaftar calon jemaah haji menyetorkan uang Rp 25 juta untuk DP mendapatkan kursi. Total biaya haji sendiri sekarang mencapai Rp 35 juta, sehingga saat menjelang keberangkatan, calon jemaah haji tinggal melunasi Rp 10 juta.
Namun, jika kemudian pendaftaran haji dibatalkan, maka uang DP akan kembali seluruhnya. Dibutuhkan waktu dua pekan saja supaya uang kembali masuk ke rekening calon jamaah haji. Syaratnya, calon jemaah haji tinggal mengajukan pembatalan, mengisi formulir dan melengkapi beberapa berkas.
“Yang membatalkan keberangkatan haji tidak hanya dari kalangan masyarakat yang usianya sudah lansia atau di atas 60 tahun, tetapi calon jemaah haji yang masih muda juga banyak yang membatalkan. Sebagian besar alasan pembatalan karena kondisi ekonomi, dimana uang DP tersebut akan dipergunakan untuk menambah modal usaha yang terdampak Covid-19, ada juga yang alasannya untuk biaya anak-anak sekolah serta untuk menyambung hidup,” tuturnya.
Kemenag Banyumas dengan difasilitasi MPP Purwokerto mempermudah para calon jemaah haji yang ingin membatalkan keberangkatannya.