Ini soal mental bung. Mentalmu akan mempengaruhi masa depanmu. Jika mentalmu baja, maka masa depanmu seperti baja yang kokoh. Jika mentalmu seperti tempe, maka masa depanmu kemungkinan hanya jadi mendoan yang lembek dan basah.
Jika kau masih muda dan tidak good looking, ya tak masalah. Jika ada wanita terang-terangan bilang kamu tak tampan, ya kuatkan hatimu. Jangan menangis. Tetap tabah bersama ibu, bapak, adik, kakak, dan tante Erni.
Buktikan bahwa kamu memang tidak tampan, tapi ngganteng. Buktikan bahwa kamu ngganteng. Bagaimana membuktikannya? Mudah. Tonjolkanlah bagian dari dirimu yang punya potensi menonjol.
Tonjolkanlah dan tonjolkanlah. Misalnya, kamu punya potensi menonjol dalam hal hitung-hitungan. Maka, asahlah terus caramu berhitung. Jangan batasi kemampuan berhitungmu. Ketika berhitungmu brilian buktikan dan seringlah perlihatkan pada wanita.
Perlihatkan kemampuanmu berhitung di hadapan wanita itu, khususnya mereka yang bilang kamu tak tampan. Agar apa? Agar wanita itu tahu betapa ruginya dirinya jika punya suami yang tak pandai berhitung.
Siapa sih suami yang tak pandai berhitung? Ya suami yang pikirannya cuma mau nambah. Ngga mau berbagi. Sementara kamu? Tentu bukan hanya pandai nambah, tapi bisa berbagi, berkali, dan berkurang.
Jika kamu punya kelebihan di kekuatan, maka tonjolkanlah itu. Buktikan bahwa kamu kuat, bisa mengangat beban apa saja. Jika kau memperlihatkan kekuatan dan otot-ototmu yang mirip lele itu, wanita mana yang tak klepek-klepek. Si wanita pasti akan berpikir, mengangkat beban berat saja bisa, apalagi mengangkat beban perasaan. “Ngga kuku,” kata si wanita.
Jadi, jika kau dibilang tak tampan, maka jangan mudah patah semangat. Jika kau dibilang tak tampan, yakinlah bahwa kau tak tampan, tapi ganteng. Ganteng dengan tonjolan yang memesona.
Jika kau naksir pada wanita cantik itu, maka sekali lagi siapkan diri dengan baik. Pantaskan diri. Kuatkan diri. Tonjolkan kelebihan. Jika hal-hal itu sudah kau penuhi, maka kau boleh mendekati wanita lain.
“Lho, kok ngga mendekati wanita cantik yang aku taksir itu,” katamu padaku.
“Wanita yang cantik itu, pacarku!” Jawabku.
Jadi, kau jangan mudah putus asa dalam hidup. Terus berjuang, terus berlari. Asal jangan lari dari kenyataan. Larilah menjemput kenyataan yang lebih baik, lebih bergairah, lebih seksi.
Jadi, begitu saja ya. Nanti malam, malam Minggu. Aku tahu kau tak terlalu gusar belakangan ini. Sebab, teman-temanmu itu juga tak bisa ke mana-mana karena ada jam malam. Jam malam karena Covid-19. Jam malam di malam Minggu, membuatmu bisa diduga punya pacar dan kebetulan tak bisa disambangi karena Corona. Jadi, tabahlah, sabar. Semua akan indah waktunya. Walaupun, entah waktu itu kapan terjadi.
Optimis saja. Mereka yang optimis akan tetap optimis sekalipun hasilnya mengecewakan. Lebih baik kecewa dan optimis, daripada kecewa dan pesimis.