SERAYUNEWS– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak para pelaku usaha pertambangan di Tanah Air, agar memperbaiki lingkungan lahan galiannya. Sebelum meninggalkan lokasi tambang saat masa operasi berakhir, pengusaha tambang diharuskan melakukan penghijauan di lingkungan tambang.
Dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kepala Negara juga mengingatkan agar penghijauan wajib dilakukan di bekas tambang. Pihaknya akan mengecek satu per satu pengusaha tambang yang ada. “Jangan langsung ditinggal, dibiarkan. Akan saya cek satu per satu,” tandasnya.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini sudah ada peraturan menteri yang baru saja keluar. Dalam peraturan menteri tersebut, setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian, harus mempunya nurseri center. Diharapkan, setiap habis menambang, bibit langsung ditanam.
“Langsung ditanam, langsung ditanam, supaya tidak terjadi kerusakan lingkungan yang semakin parah. Wajib karena sudah ada peraturan menterinya baru saja keluar,” ungkap Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu di hadapan tamu undangan yang hadir.
Di tengah ancaman perubahan iklim yang nyata dan dirasakan semua negara di dunia, Presiden Jokowi mengajak pentingnya menjaga lingkungan hidup kita. Baik yang biotik maupun abiotik. Diharapkan, negara Indonesia tetap hijau, lingkungannya baik, udaranya bersih, dan kita bisa menikmati hidup di negara yang kita cintai ini.
Presiden Jokowi juga mengajak para pegiat lingkungan, kepada ketua adat, kelompok perhutanan sosial, para penyuluh, agar kita giatkan kembali rehabilitasi hutan, perbaikan hutan. “Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat, para pegiat lingkungan. Nanti kalau musim hujan datang, semua nanam pohon,” pintanya.