Purwokerto, serayunews.com
Vice President Daop 5 Purwokerto, Daniel Johannes Hutabarat mengungkapkan, okupansi KA tersebut menunjukkan tren yang sangat positif.
Bahkan pada masa angkutan Nataru 2022/2023 yang berakhir pada tanggal 8 Januari 2023 lalu, tercatat sebanyak 6.655 penumpang atau sebanyak 70,24 persen.
Keputusan menjalankan KA Baturraden Ekspress setiap hari tersebut, setelah ada peningkatan okupansi lebih dari 50 persen.
“Tentunya menjadi catatan tersendiri bagi Daop 5 Purwokerto, bahwa masyarakat meminati KA Baturraden Ekspress ini,” ujar dia, Rabu (1/2/2023).
Selain itu untuk menambahkan pelayanan kepada pelanggan setia KA Baturraden Ekspress, KAI Daop 5 Purwokerto mengubah jam keberangkatan. Semula berangkat dari Stasiun Purwokerto pukul 19.40 WIB, berubah menjadi 21.45 WIB.
“Waktu keberangkatan dari Stasiun Purwokerto diubah, tentunya dengan beberapa kajian dan permintaan pasar agar waktu tiba di Stasiun Bandung sesuai harapan pelanggan,” katanya.
Dengan hadirnya KA Baturraden Ekspress, harapannya menjadi layanan yang berbeda dari KAI Daop 5 Purwokerto kepada pelanggan KA, setelah selama ini pelayanan rute tujuan Stasiun Bandung hanya oleh KA kelas ekonomi, KA Serayu.
“Apabila pelanggan ingin menikmati perjalanan menuju Bandung dengan kelas layanan lebih tinggi, maka harus menuju Stasiun Kroya terlebih dahulu,” kata dia.
Sebagai langkah optimalisasi okupansi angkutan, Daop 5 Purwokerto juga akan memanfaatkan idle seat atau tarif khusus pada KA Baturraden Ekspress. Seperti relasi dari Purwokerto-Kroya atau sebaliknya, pelanggan akan mendapatkan tarif khusus Rp35 ribu untuk kelas eksekutif dan Rp30 ribu untuk kelas bisnis.
“Untuk relasi Kroya-Tasikmalaya dan arah sebaliknya, untuk tarif khusus sebesar Rp90.000 untuk kelas eksekutif dan Rp70.000 untuk kelas bisnis,” ujarnya.