SERAYUNEWS – Viralnya beragam pendapat masyarakat terkait study tour bagi siswa bahkan banyak pendapat mulai ‘menuduh’ guru ikut menikmati. Hal tersebut menjadi keprihatinan bagi Dindikpora Kabupaten Banjarnegara.
Mewakili Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara, Kabid Sekolah Menengah, Doko Harwanto mengatakan, study tour bukan sesuatu yang wajib. Selain itu, tidak diwajibkan oleh Dindikpora Kabupaten Banjarnegara.
Namun, kata Doko, jika hal tersebut disepakati dan tidak memberatkan wali murid serta berkaitan dengan kurikulum, tentu hal tersebut tidak masalah jika dilaksanakan. “Harus ada perencanaan yang baik sejak awal termasuk memperhatikan banyak faktor diantaranya kemampuan wali murid dan faktor keselamatan dalam perjalanan,” katanya, Jumat (17/5/2024).
Menurut Doko, kemampuan tiap wali murid berbeda-beda. Sehingga harus ada fasilitas khusus dari sekolah bagi murid yang benar-benar tidak mampu seperti subsidi silang antar wali murid. Lalu, memanfaatkan infak dan zakat bahkan termasuk pula dengan waktu pembayaran yang lunak atau diberi waktu khusus bagi wali murid yang belum dapat membayar pada waktunya.
Yang paling penting lagi, kata Doko, study tour adalah kegiatan murni kegiatan siswa bukan kehendak guru. Sehingga masyarakat untuk tidak menyudutkan guru. “Tidak mudah dan tidak gampang mengelola siswa. Study tour bukan piknik atau guru nunut piknik melainkan sebuah bentuk tanggung jawab guru harus mendampingi siswa saat study tour. Harap dipahami, sebenarnya banyak guru yang menolak jadi pendamping study tour, tapi karena tanggungjawablah menjadikan ada guru yang mau jadi pendamping,” katanya.
Menurut Doko, euforia study tour saat ini seperti bergeser dengan tidak hanya menolak atau setuju saja melainkan sebagian masyarakat justru ‘nyinyir’ karena menganggap guru numpang atau ‘nunut’ study tour.
“Guru yang jadi pendamping tidak menikmati study tour. Mereka pendamping dan yang memastikan siswa tertib dalam perjalanan sejak awal hingga pulang. Mohon jangan sudutkan guru,” katanya.
Kalimat study tour saat ini sedang menjadi trending topik di dunia maya mulai dari grup whatsapp hingga media sosial. Banyak warga dan netizen mengunggah curhatan bahkan menyampaikan pendapatnya. Mulai juga muncul curhatan tentang jumlah iuran atau biaya study tour yang rata-rata lebih dari Rp1 jutaan.