SERAYUNEWS – Kader Posyandu memiliki peran penting dalam penanganan masalah yang dihadapi Pemkab Banyumas, yakni kasus stunting. Salah satu langkah kongkrit yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran berat badan secara rutin, pada balita di wilayah masing-masing. Setidaknya hal itu bisa sebagai deteksi dini, dalam penanganan stunting.
Kepala Puskesmas Purwokerto Barat, dr Meta Sarawasti meminta para kader posyandu untuk memastikan para balita di lingkungan masing-masing, melakukan penimbangan badan dan ukur tinggi badan di posyandu. Melalui pengukuran itu dapat mengetahui tumbuh kembang balita secara teratur.
“Penurunan stunting tidak terjadi dengan cepat karena terjadi kekurangan gizi kronis. Untuk itu perlu pencegahan,” katanya, saat acara Sosialiasi Kebijakan Melalui Media Tradisional ‘Ayo Cegah Stunting’ di aula Kelurahan Bantarsoka, Jumat (21/06/2024).
Dia menjelaskan, pencegahan stunting berfokus pendekatan keluarga dengan empat sasaran yakni calon pengantin, saat kehamilan, bayi usia 0-23 bulan, dan anak usia 24 bulan-59 bulan. “Pada bayi fokusnya pada 1.000 hari pertama kehidupan,” katanya.
Dalam sambutannya, Camat Purwokerto Barat, Sutarno juga mendorong kader Posyandu mengkampanyekan pola hidup bersih dan sehat, imunisasi dasar lengkap untuk bayi, pemberian air susu ibu ekslusif bagi bayi usia 0-6 bulan. Sebab, di wilayah Kecamatan Purwokerto Barat, khususnya di Bantarsoka dan Karanglewas Lor, terjadi kenaikan angka stunting.
“Kader posyandu memiliki peran yang penting,” katanya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bambang Hariyanto menyampaikan, peran dan pengabdian kader posyandu memberikan kontribusi nyata bagi pencegahan stunting. Namun demikian, penanganan stunting, menjadi tanggung jawab bersama, seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan.
“Untuk pencegahan stunting saya mendorong agar setiap pemangku kepentingan memberikan perhatian dan mengedepankan peran sesuai porsinya masing-masing. Yang sebagai kader maka menggerakkan masyarakat ke posyandu, lalu yang berperan sebagai tenaga kesehatan maka melakukan perannya di bidang pelayanan kesehatan. Lalu peran saya di tingkat kebijakan,” kata Bambang.