
SERAYUNEWS – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Cilacap, Muhammad Irfan Jaya, mendorong generasi muda untuk lebih berani melaporkan dugaan penyimpangan hingga tindakan korupsi di lingkungan sekitar.
Ajakan tersebut ia sampaikan saat kuliah umum Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Auditorium Politeknik Negeri Cilacap, Selasa (9/12/2025), yang dihadiri mahasiswa, LSM, dan awak media.
Irfan menegaskan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi membutuhkan peran aktif masyarakat sebagai pengawas.
“Kejaksaan itu bukan dewa, bukan yang serba tahu. Tapi masyarakat ini kalau kira-kira melihat ada suatu keganjilan, penyimpangan, maka mari kita berkolaborasi. Yang pasti identitas pelapor itu dirahasiakan,” ujarnya.
Kajari Cilacap menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada penindakan hukum, tetapi juga pada pengawasan dan pendampingan hukum terhadap berbagai obyek vital nasional di wilayah Cilacap.
Pengawasan dilakukan terhadap PLTU, Pertamina, dan beragam aset negara untuk memastikan legalitas kegiatan sekaligus mencegah potensi kerugian negara.
“Kalau mereka melakukan kegiatan, kita lihat legalitasnya. Kita berikan pendapat hukum, legal opinion, sebagai upaya mitigasi risiko,” jelasnya.
Selain obyek vital energi dan industri, Kejari Cilacap juga memperluas pengawasan ke sektor-sektor yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
Mulai dari pangan, pertanian, pertambangan, pengairan, ketahanan energi, hingga perikanan.
Irfan menegaskan bahwa sektor tersebut rentan penyimpangan sehingga membutuhkan pengawasan intensif untuk memastikan tidak ada pengelolaan yang merugikan negara ataupun masyarakat.
Pengawasan juga mencakup penelusuran aset negara yang tidak dikelola dengan baik, dikuasai pihak ketiga, atau berpotensi menimbulkan kerugian.
Irfan menegaskan bahwa Kejari selalu mengedepankan upaya pencegahan melalui edukasi, pendampingan, dan pengawasan. Namun jika tetap terjadi pelanggaran, Kejari tidak segan mengambil langkah tegas.
“Kalau sudah kita lakukan semuanya maksimal kemudian masih ada lagi, maka itulah penindakan. Sudah dibilang, masih kau lakukan,” katanya.
Dalam forum tersebut, Kajari kembali mengingatkan pentingnya peran mahasiswa. Ia menilai generasi muda adalah motor yang dapat mendorong terciptanya Indonesia yang lebih bersih dan berintegritas.
“Mahasiswa sebagai generasi intelektual dengan idealisme tinggi harus punya kepedulian menciptakan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” katanya.
Selama 2025, Kejari Cilacap mencatat sejumlah capaian. Pada bidang tindak pidana khusus, kejaksaan menyelamatkan lebih dari Rp1,3 miliar uang negara dari dua perkara korupsi hingga November 2025.
Selain itu, delapan perkara telah dieksekusi dan tiga lainnya masih berproses. Irfan menegaskan bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak.
“Kita harus memaksimalkan semua ini untuk kemakmuran rakyat. Diperlukan kerja sama seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.