SERAYUNEWS- Ramadhan hari pertama, Selasa (12/3/2024) di Banjarnegara meriah dengan kajian Syaikh dari Palestina di Masjid Asy Syfa, Semampir, Banjarnegara.
Dr Hassan Rasyid, sedianya hadir di hadapan ratusan orang peserta kajian tersebut. Namun karena berhalangan, akhirnya Syeikh Abdurrahman Riyadh Sawaqif yang menggantikannya.
Penerjemah Ustadz Taryudi, Pengasuh Pondok Pesantren Harapan Umat Purbalingga, memandu acara tersebut.
Dalam materinya, Syeikh Abdurrahman merasa bahagia berada di tempat di mana banyak orang berkumpul untuk mengikuti majelis ilmu dengan tenang dan damai.
“Masjid ini berkesan, karena namanya sama dengan sebutan lain Alquran, Asy Syifa. Sama juga dengan nama Rumah Sakit di jalur Gaza,” ujar Abdurrahman.
Ia juga menyampaikan tentang keutamaan Alquran. Di mana semua yang terhubung dengan Alquran, akan mencapaik titik tertingginya.
Karenanya, Ramadhan menjadi mulia sebab menjadi bulan turunnya Alquran. Rasulullah Muhammad SAW, mulia karena menjadi manusia yang menerima wahyu Alquran. Sehingga penting bagi umat Islam, untuk senantiasa mempelajari dan mengajarkan Alquran.
Syeikh Abdurrahman pun memberikan apresiasi terhadap Yayasan Lentera Ilmu yang membina pembelajaran Alquran untuk muslimah melalui LTQ Cahaya Hati. Selanjutnya ia juga menyampaikan kondisi di Palestina.
“Penjajahan Israel pada hakikatnya, sudah sejak 70 tahun yang lalu, bukan 7 Oktober 2023. Saat ini bantuan sulit masuk ke Palestina, salah satu titik yang bisa masuk adalah melalui Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Sehingga banyak pengungsi, berkumpul di daerah Rafah,” jelas Abdurrahman.
Saat ini di Jalur Gaza, banyak berdiri majelis-majelis yang memfasilitasi anak-anak dan dewasa yang ingin belajar membaca Alquran.
“Kami masyarakat palestina percaya, bahwa kemenangan dapat kami raih dengan Alquran,” ujar Syaikh Abdurrahman.
Kepada para guru pengajar di LTQ Cahaya Hati, Syaikh Abdurrahman memberikan nasihat bahwa Alquran itu adalah cahaya.
Bahwa orang yang terbaik, orang yang mempelajari dan mengajarkan Alquran. Pahala mengajarnya, akan mengalir dan mendatangkan keberkahan.
Ketua Takmir Masjid Asy Syifa, Tursiman mengungkapkan, kajian ini merupakan salah satu bentuk pembelaan warga Banjarnegara terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Konstitusi kita menyatakan, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Maka perjuangan rakyat Palestina, harus kita dukung,” katanya.
Ketua Yayasan Lentera Ilmu, Yusman mengatakan, untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina maka kita bisa membantu dengan menitipkan sebagian rezeki.
“Dalam acara ini kita juga melakukan penggalangan dana, hasilnya sekitar Rp 18 juta. Bahkan ada juga ibu-ibu yang mendonasikan perhiasan yang sedang dia pakai. Saya jadi teringat bagaimana saat kemerdekaan Indonesia, warga kita juga berjuang dengan menyumbang apa saja,” ujar Yusman.
Ketua KNRP Wilayah Banyumas, Cukup Priyanto mengucapkan terima kasih atas bantuan untuk rakyat Palestina melalui KNRP. Menurutnya, kondisi Indonesia yang aman saat ini merupakan rezeki yang harus disyukuri.