Adalah Ramyana (62), warga Jalan Anggrek RT 02 RW 14 Kelurahan Sidakaya Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap yang akhirnya memberanikan diri mendatangi tempat vaksinasi di Puskesmas Cilacap Selatan 1, Senin (08/03/2021).
Ia mengatakan nekat datang ke tempat vaksinasi atas dasar keyakinannya, bahwa dirinya akan lebih sehat jika mendapatkan vaksin.
“Awalnya saya juga sempat tidak yakin dan ragu, kemarin sempat didata pada termin pertama dengan rekan wartawan, namun karena belum yakin dan ragu jadi saya mundur. Namun setelah melihat jalannya vaksin dan dirasa aman, akhirnya saya ikut memberanikan diri,” katanya.
Menurutnya, sebelum disuntik vaksin, ia harus melewati tahapan pemeriksaan tekanan darah dan skrining yang ketat. Usai di suntik juga diobservasi oleh petugas medis, agar diketahui gejala paska vaksinasi.
“Alhamdulillah tensi saya masih normal 130/80, jadi saya tambah yakin, kemudian saya diskrining dengan beberapa pertanyaan seperti punya riwayat penyakit apa. Trus ada pertanyan tambahan naik 10 tangga kuat tidak, sesak nafas tidak, saya jawab kuat dan tidak sesak nafas karena saya masih sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit,” ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa usai divaksin kemudian pulang dan istirahat beberapa jam. Ia juga tidak merasakan gejala apapun.
“Saya rasa biasa saja, tidak ada yang berbeda, hanya sedikit pegal pada bagian yang disuntik, tapi tidak apa-apa, harapannya semoga yang lain juga tidak ragu dan takut divaksin, demi kesehatan kita bersama,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menjelaskan, vaksinasi tahap II termin dua diberikan kepada kelompok lansia aktif yang masih berinteraksi dengan masyarakat.
“Diperuntukan lansia di atas 59 tahun yang masih aktif bertinteraksi dengan orang lain seperti, pemuka agama meliputi imam masjid, pendakwah, pendeta, majelis gereja, dan aktivis tempat ibadah,” jelasnya.
Selain itu, sasaran lain juga seperti pemuka atau tokoh masyarakat meliputi, anggota BPD, ketua RT RW dan ketua adat. Serta sasaran lain seperti pengurus organisasi kemasyarakatan/keagamaan dan pengurus organisasi pensiunan PNS dan TNI-Polri.
Dia mengatakan, sasaran yang sudah disuntik vaksin, tetap dilakukan observasi untuk mengetahui gejala atau keluhan paska vaksinasi, seperti pada tahapan vaksin sebelumnya.
“Ada meja empat untuk observasi KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi), sebetulnya tidak hanya lansia saja, tahap dulu juga ada, pos atau meja empat yang dikhususkan untuk observasi sasaran yang selsesai divaksin,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, setelah diobservasi 30 menit dan tidak ada keluhan, sasaran bisa kembali ke rumah. Sementara apabila ada keluhan diharapkan keluarga bisa melapor ke petugas kesehatan terdekat untuk segera ditangani.
“Kita berikan edukasi kepada keluarga, atau pasangannya kalau terjadi keluhan-keluhan, supaya segera menghubungi faskes,” tambahnya.
Ditambahkan, dari 9000 sasaran kelompok lansia, 300 diantaranya diberikan kepada lansia pensiunan pegawai negeri sipil eselon dua Cilacap. Sedangkan vaksinasi ditargetkan selesai sepekan mendatang dan pemberian dosis kedua akan diberikan dengan jeda waktu 28 hari.