SERAYUNEWS– Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali membuat gebrakan melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).
Program inovatif itu mengambil tema “Seribu Kampung Zakat Berbasis AI.” KKN akan berlangsung dari 16 Januari hingga 24 Februari 2025. Pihaknya menargetkan cakupan lokasi ada di 70 desa di Jawa Tengah.
Desa itu di sejumlah wilayah berada di wilayah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Wonosobo, Banjarnegara, dan Pemalang.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Saizu, Prof. Ansori, menegaskan pentingnya optimalisasi teknologi dalam pengelolaan zakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat desa.
“Melalui teknologi AI, kami ingin menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Inisiatif ini juga menjadi wadah mahasiswa untuk menerapkan keilmuan mereka secara nyata,” ungkapnya Jumat (10/1/2025).
Kolaborasi
Program ini dilakukan dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sejumlah kabupaten. Berikut tujuannya adalah:
1. Optimalisasi Dana Zakat: Mengelola zakat secara produktif untuk mendukung program kewirausahaan, pendidikan, dan kesehatan.
2. Peningkatan Kesejahteraan: Membantu masyarakat desa mengelola potensi lokal melalui zakat.
3. Pemberdayaan Mahasiswa: Menyiapkan mahasiswa sebagai penggerak sosial yang berkontribusi dalam pembangunan komunitas.
Mahasiswa UIN Saizu, didampingi oleh Tim LPPM, akan berperan aktif sebagai fasilitator dalam membantu masyarakat memahami konsep zakat, mengelola dana, serta menginisiasi kegiatan sosial.
Pendekatan ABCD dan Peran AI
Program ini menggunakan metode Asset-Based Community Development (ABCD), yang mengidentifikasi dan memanfaatkan aset lokal sebagai dasar pemberdayaan masyarakat.
Teknologi AI digunakan untuk:
1. Pemetaan Potensi Lokal: AI mempermudah analisis kebutuhan dan peluang desa, termasuk data demografi dan ekonomi.
2. Pengelolaan Zakat: Memastikan dana zakat tersalurkan dengan tepat melalui aplikasi digital.
3. Efisiensi Program: Mengurangi beban administratif mahasiswa dengan otomatisasi analisis data dan laporan.
“Teknologi AI tidak hanya mempermudah pekerjaan mahasiswa, tetapi juga memberikan solusi konkret bagi masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelas Mawi Khusni Albar, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UIN Saizu.
Tahap Implementasi dan Dampak Program
Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahap:
1. Pendampingan Teknologi: Masyarakat dilatih menggunakan aplikasi digital untuk pemasaran produk lokal dan pengelolaan dana zakat.
2. Dashboard Pemantauan: AI digunakan untuk memantau capaian program secara real-time.
3. Evaluasi dan Pengembangan: Data berbasis AI memastikan program berjalan secara berkelanjutan.
Hasil nyata telah terlihat di beberapa desa, seperti pengembangan aplikasi pemasaran online yang membantu mempromosikan produk lokal. Selain itu, program ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Desa Cerdas dan Berdaya
Dengan pendekatan inovatif ini, UIN Saizu menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat desa sekaligus mencetak generasi mahasiswa yang siap menghadapi tantangan era digital.
Program ini juga diharapkan menjadi model nasional dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi.
“Hasil program ini akan didokumentasikan dan dipublikasikan secara ilmiah untuk disebarluaskan. Kami ingin manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak komunitas,” tambah Mawi.
Melalui KKN berbasis AI ini, UIN Saizu terus menegaskan perannya sebagai kampus unggulan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.