Kepala UPT BGS, Sugeng mengatakan, sejak Rabu (2/12/2020) kapal ponton difungsikan untuk membangun dermaga pariwisata. Kapal itu ada di hulu BGS.
“Karena ikatannya kurang kuat akhirnya terlepas hanyut dan nyangkut di pintu nomor empat,” ujar Sugeng saat dikonfirmasi serayunews.com.
Setelah menyangkut, kemudian pihak pemilik kapal sempat mencoba mengevakuasi. Namun, karena debit air yang tinggi serta minimnya peralatan, kapal tersebut tidak dapat dievakuasi dan akhirnya pemilik kapal pun menyerah.
“Semalam di daerah aliran Serayu hujan deras sekali, sehingga debit air cukup besar. Sedangkan kapal ponton yang menyakut di pintu empat menyebabkan tubuh Bendung Gerak Serayu bergetar-getar. Karena pemilik sudah menyerah akhirnya kami lepaskam ke hilir, juga karena membahayakan tubuh bendung kami,” ujarnya.
Setelah dilepaskan, akhirnya tubuh bendungan kembali normal. Meski demikian debit air tetap tidak surut dan cukup tinggi.