SERAYUNEWS – Kapan Piala Kemerdekaan 2025 akan digelar? Setelah absen selama lebih dari satu dekade, turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan kembali hadir pada tahun 2025 sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Kembalinya Piala Kemerdekaan ini sekaligus menjadi penanda semangat baru dalam penyelenggaraan ajang olahraga nasional, terutama dalam hal pemerataan lokasi kegiatan besar di luar Pulau Jawa.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menekankan pentingnya membangun ekosistem sepak bola nasional secara merata, tidak hanya terpusat di wilayah barat Indonesia.
Piala Kemerdekaan 2025 ini direncanakan menggunakan format round-robin, di mana setiap tim akan saling bertemu satu kali. Tim dengan poin tertinggi di akhir turnamen akan dinobatkan sebagai juara.
Format ini dinilai cocok untuk menjaga intensitas pertandingan sekaligus memberikan pengalaman bermain yang kompetitif bagi seluruh peserta.
Adapun jadwal pertandingan Timnas U-17 Indonesia selama Piala Kemerdekaan 2025 adalah sebagai berikut:
Turnamen ini terakhir kali digelar pada tahun 2008, dan saat itu Timnas Indonesia berhasil keluar sebagai juara setelah Timnas Libya U-23 memutuskan walkout dari partai final.
Meski jarang digelar secara rutin, Piala Kemerdekaan memiliki nilai historis tersendiri bagi dunia sepak bola nasional karena mengusung semangat perjuangan dan nasionalisme dalam balutan olahraga.
Turnamen prestisius ini dijadwalkan berlangsung mulai 9 Agustus 2025 dan dipusatkan di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan.
Turnamen yang dijadwalkan berlangsung selama 6 hingga 8 hari ini juga menjadi bagian dari persiapan Timnas U-17 Indonesia menuju Piala Dunia U-17 mendatang.
Menurut keterangan Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, Piala Kemerdekaan 2025 akan diikuti oleh empat negara, tiga di antaranya telah dikonfirmasi yaitu Indonesia, Afrika Selatan, dan Tajikistan.
Satu negara lagi masih menunggu konfirmasi, dengan prioritas undangan ditujukan kepada negara dari Amerika Latin, meskipun tantangan logistik dan jarak menjadi hambatan utama.
Sebelumnya, pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkapkan bahwa timnya akan bertolak ke Medan pada 7 Agustus untuk melakoni serangkaian pertandingan uji coba.
Lawan-lawan yang akan dihadapi dipilih berdasarkan karakteristik tim-tim yang akan menjadi lawan Indonesia di Grup H Piala Dunia U-17, yaitu Brasil, Zambia, dan Honduras.
Afrika Selatan dinilai memiliki gaya bermain yang mirip dengan Zambia, sementara Tajikistan mewakili tipe permainan khas Asia Tengah. Sedangkan tim dari Amerika Latin diharapkan bisa menjadi gambaran dari lawan sekelas Honduras atau Brasil.
Kehadiran kembali turnamen ini di tahun 2025 diharapkan tak hanya menjadi ajang uji coba Timnas U-17, tetapi juga momentum untuk membangun kembali antusiasme publik terhadap sepak bola nasional.
Terlebih, pelaksanaannya di luar Pulau Jawa merupakan langkah positif untuk merangkul lebih banyak daerah dalam pengembangan olahraga nasional.***