SERAYUNEWS – Kapan puasa Nisfu Syaban 2024? Salah satu momen yang ditunggu-tunggu umat Islam memasuki bulan Syaban adalah Nisfu Syaban, yakni tanggal 15 Syaban.
Syaban merupakan bulan kedelapan dala kalender Islam. Malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan. Dengan begitu umat Islam dapat meningkatkan ibadah.
Salah satunya mengerjakan puasa sunah di bulan Syaban. Puasa yang dikerjakan sebagai bentuk ikthiar agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita.
Kaum Muslimin memohon ampunan dan meminta perlindungan Allah SWT. Allah akan mengasihi mereka yang memohon kasih, menjawab doa-doa yang dipanjatkan, memberikan ampunan kepada orang-orang yang minta ampunan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta’ala.”
Niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adai sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Ta’ala.”
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya,
Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.
Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
***