SERAYUNEWS- Selain di Jakarta dan Bandung, aksi massa tolak revisi RUU Pilkada marak berlangsung di beberapa daerah.
Tampak jelas kemarahan massa melihat politik dinasti yang dibangun Presiden Jokowi. Kemarahan mereka ekspresikan dengan caranya masing-masing.
Mahasiswa menggelar demonstrasi di alun-alun Purwokerto pada Kamis sore (22/8/2024).
Aksi yang berupa teatrikal menarik perhatian, di mana tiga karakter yang mewakili Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pangarep tampil dalam keadaan telanjang.
Salah satu demonstran kemudian melontarkan pertanyaan. Dia bertanya pada orang bergambar Gibran, “Mampu tidak menjadi wapres?” Orang itu menjawab, “Tidak mampu.”
Kemudian, dia bertanya pada orang bergambar Kaesang, “Kenapa ingin maju menjadi cagub/cawagub?” Orang itu menjawab, “Ya. tidak tahu kok tanya saya.”
Jawaban yang sama juga disampaikan orang bergambar Jokowi ketika ditanya bersedia mundur jadi Presiden atau tidak. Ketiganya kemudian ramai-ramai mendapat kartu merah dari para demonstran.
Aksi massa di Solo mulai dari bundaran Gladak Solo sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka menyebut diri sebagai Koalisi Indonesia Melawan untuk menolak revisi RUU Pilkada yang DPR susun secara kilat.
Dari titik kawasan bundaran Gladak itu, massa kemudian berjalan mundur menuju Balai Kota Solo. Aksi jalan mundur itu sebagai simbol mundurnya demokrasi Indonesia.
Terlihat spanduk raksasa bergambar Jokowi dan kedua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, yang mereka bentangkan.
Mereka juga membawa pocong dan spanduk-spanduk yang bertuliskan beragam kalimat bernada sindiran dan protes seperti, Tukang Kayu Sedang Mempersiapkan Kursi Untuk Anaknya, Habis Gibran, Terbitlah Kaesang, dan sebagainya.
Saat longmars ke Balai Kota Solo dari Bundaran Gladak, massa aksi meneriakkan yel-yel.
“Pulang, pulang, pulang Jokowi. Pulangkan Jokowi sekarang juga,” teriak mereka penuh semangat.***(Kalingga Zaman)