Purwokerto, serayunews.com
“Sebulan terakhir ini ada gelombang yang membuat tenaga medis rumah sakit Angkatan Darat harus bekerja keras. Ada 95 rumah sakit Angkatan Darat di Indonesia. Selain pasiennya bertambah banyak, tenaga medis juga sudah banyak yang terkena. Inilah yang harus terus kita kawal,” kata dia, Kamis (29/7).
Sebagai langkah mengantisipasi kerkurangan tenaga medis di rumah sakit AD, KASAD menjelaskan, bahwa pihaknya tengah memerintahkan anggotanya untuk merotasi sejumlah tenaga medis. Sehingga jika ada daerah yang memiliki kebutuhan tenaga medis yang tinggi, maka tenaga medis di daerah yang tidak memiliki penanganan tinggi bisa dipindahkan.
“Kita lakukan untuk dokternya perawatnya kita pindah-pindah, kita tambah. Belum lagi obat-obatan, oksigen bagi yang sifatnya tabung baik konsentrat, kita ambil dari rumah sakit lain ke tempat lain,” ujarnya.
Saat ini, KASAD mengaku ada kesulitan pada Kodam Diponegoro. Banyak rumah sakit yang mengalami kepenuhan Bed Occupanci Rate (BOR), yang bahkan sudah mencapai 100 % di RS DKT.
“Walaupun BOR isolasi perawatan Covid-19 masih 65%, tetapi kita masih bisa, belum lagi ada antrean di IGD. Kita harus memanag secara profesional, jadi di sini (DKT) tidak harus ke Magelang saja, bisa dikirimi lebih besar semisalnya dari Jawa Barat,” kata dia.
Hingga saat ini, sebanyak 20 persen tenaga medis di TNI AD sudah terpapar Covid-19. Sehingga pihaknya akan terus mengupayakan merotasi tim medis AD dari mulai dokter hingga perawat.