Purbalingga, serayunews.com
“Memang ada kecenderungan naik dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya sekitar 4 kasus. Sejumlah 14 kasus ini adalah transmisi lokal. Sebanyak 6 pasien yang positif dirawat di rumah sakit, sisanya menjalani isolasi mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga dr Jusi Febrianto, saat dikonfirmasi serayunews.com, Senin (31/1/2022) pagi.
Dia menyampaikan sampel pasien yang positif juga telah dikirimkan ke laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng. Pihaknya masih menunggu hasil Whole Genome Sequencing (WGS), untuk mengetahui apakah virus Covid-19 termasuk varian Omicron atau bukan.
“Butuh waktu sekitar sepekan agar bisa diketahui hasilnya,” ungkapnya.
Mengenai peningkatan jumlah kasus aktif, Jusi mengatakan kondisi tersebut disebabkan berbagai hal. Termasuk mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes). Guna mengantisipasi lonjakan tersebut pihaknya terus melaksanakan vaksinasi secara masif.
“Ini merupakan salah satu cara untuk menekan penularan Covid 19. Termasuk vaksinasi ketiga atau booster untuk mengantisipasi serangan varian Omicron,” terangnya.
Data dari Dinkes Purbalingga menyebutkan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Purbalingga cakupannya sudah mencapai 88, 30 persen. Jumlah warga yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 687.643 orang. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 67,88 persen dengan warga tervaksin sebanyak 528.589 orang.
“Vaksinasi dosis ketiga cakupannya baru 1,75 persen. Warga yang divaksin ketiga baru 13.631 orang. Kami terus menggiatkan pelaksanaan vaksinasi. Terutama kepada lansia, anak serta warga yang rentan terhadap penularan Covid-19,” lanjutnya.
Mengenai vaksinasi booster menurutnya dilaksanakan tiap hari sesuai jadwal di sejumlah fasilitas layanan kesehatan (faskes). Mulai dari rumah sakit, klinik serta puskesmas. Warga yang hendak mendapatkan vaksinasi booster bisa menyesuaikan jadwal.
“Tinggal berkoordinasi dengan faskes terdekat,” imbuhnya.