Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griyana Dewi mengatakan, pihaknya mendapati adanya penyakit Campak di empat kecamatan berbeda. Masing-masing di Kecamatan Cilacap Selatan satu orang, Kecamatan Sidareja satu orang, Kecamatan Kesugihan satu orang, dan Kecamatan Cimanggu satu orang.
“Hanya ada 4, itu semua terdeteksi di 2022 lalu. Untuk tahun ini belum ada, sehingga kami menilai masih terkendali,” katanya kepada serayunews.com, Senin (30/1/2023).
Meski begitu, kata dia, terdapat dua orang yang terindikasi samar Campak berdasarkan hasil Lab Equinvocal. Keduanya berada di Kecamatan Kroya satu orang dan Kecamatan Karangpucung satu orang. Menurutnya, semua penderita penyakit Campak ini, merupakan anak-anak.
“Kemudian berdasarkan kajian epidemiologi, semua kasus tidak ada hubungan epidemiologi. Semua kasus ini tidak ada penularan di lingkungan setempat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, gejala penyakit tersebut berupa batuk, pilek, mata meradang, sakit tenggorokan, demam, dan ruam kulit berbercak kemerahan. Sehingga ia mengimbau kepada seluruh orangtua, jika mendapati anaknya mengalami sejumlah gejala itu segera dibawa ke Puskesmas terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Di sisi lain kami juga melakukan sejumlah upaya, seperti penguatan surveilans aktif campak. Serta peningkatan kewaspadaan dengan monev kasus serta cakupan program imunisasi,” jelasnya.