SERAYUNEWS – Katy Perry akan segera meninggalkan gemerlap panggung konser untuk menikmati pemandangan luar angkasa.
Pada 14 April mendatang, tepat pukul 09.30 pagi waktu Amerika Serikat bagian Timur (ET) atau 20.30 WIB, ia dijadwalkan ikut serta dalam misi luar angkasa bersama Blue Origin.
Pelantun lagu “Firework” ini akan terlibat dalam penerbangan suborbital menggunakan roket New Shepard. Yang bikin misi ini makin spesial adalah, seluruh kru yang terlibat merupakan perempuan!
Misi ini bukan hanya jadi tonggak sejarah dalam eksplorasi antariksa, tapi juga jadi simbol kemajuan peran perempuan di bidang sains, teknologi, dan eksplorasi luar angkasa.
Misi kali ini menandai penerbangan berawak ke-11 untuk roket New Shepard dan jadi misi pertama dengan kru seluruhnya perempuan sejak 1963, tepatnya setelah penerbangan solo Valentina Tereshkova.
Dalam penerbangan ini, ada enam perempuan hebat dari berbagai latar belakang—mulai dari dunia hiburan, jurnalisme, aktivisme, hingga teknologi—yang akan jadi bagian dari kru NS-31.
Berikut daftar anggota kru yang siap meluncur ke luar angkasa:
Yang bikin bangga, Amanda Nguyen akan mencetak sejarah sebagai perempuan pertama keturunan Vietnam yang berhasil menjelajah luar angkasa.
Misi NS-31 ini bukan sekadar penerbangan biasa. Blue Origin punya misi khusus: menantang stereotip tentang perempuan di bidang sains dan teknologi.
Seperti yang kita tahu, dunia antariksa dan teknologi selama ini dikenal sebagai ranah yang didominasi laki-laki. Tapi misi ini membuktikan bahwa perempuan juga punya peran penting dalam eksplorasi antariksa.
Para kru, termasuk Katy Perry, menegaskan bahwa perjalanan ini bukan cuma soal “sampai ke luar angkasa,” tapi juga soal membuktikan bahwa perempuan mampu bersinar di bidang yang teknis dan penuh tantangan.
Yang unik, misi ini juga menghadirkan nuansa glamor yang jarang terlihat di dunia luar angkasa. Beberapa anggota kru mengungkapkan bahwa mereka akan tetap membawa makeup dan ekstensi bulu mata sebagai bentuk ekspresi feminin.
Langkah ini jadi bukti bahwa perempuan bisa tetap tampil percaya diri dan anggun, bahkan di tengah lingkungan ekstrem seperti antariksa.
Meski banyak yang memuji misi ini sebagai langkah besar dalam pemberdayaan perempuan, tetap saja ada yang melontarkan kritik.
Salah satunya datang dari aktris Olivia Munn, yang mempertanyakan besarnya dana yang dikeluarkan untuk misi ini, apalagi di tengah kondisi ekonomi global yang sedang sulit.
Menurutnya, penting untuk mempertimbangkan apakah misi seperti ini benar-benar prioritas, mengingat masih banyak masalah di Bumi yang butuh perhatian, seperti kemiskinan dan krisis iklim.
Kritik serupa juga datang dari berbagai kalangan yang berpendapat bahwa dana besar proyek luar angkasa seharusnya dialihkan ke program sosial yang memberikan dampak langsung.
Namun, di tengah pro dan kontra, peluncuran bersejarah ini tetap dinantikan oleh dunia. Misi ini diyakini akan membuka jalan baru bagi perempuan di dunia sains, teknologi, dan eksplorasi antariksa.***