SERAYUNEWS – Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Ummat Islam Banyumas Raya (FUI BR) menggelar aksi damai dengan menyerukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
Aksi ini berlangsung pada Sabtu sore, 14 Juni 2025, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Peserta aksi membawa poster dan spanduk bertuliskan ajakan memboikot produk-produk yang mendukung agresi militer Israel ke Palestina. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
Koordinator lapangan aksi, Fajar Kurniawan, menegaskan bahwa kampanye boikot ini merupakan gerakan moral umat Islam. Sekaligus selaras dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Di mana pun kita berada, kita harus mulai memilih produk yang tidak terafiliasi dengan penjajahan,” ujarnya, Minggu (15/06/2025).
Fajar menambahkan bahwa boikot bukan sekadar ajakan emosional, melainkan bentuk tanggung jawab kemanusiaan dan solidaritas global terhadap penderitaan warga Palestina.
Usai aksi seruan boikot, peserta melanjutkan kegiatan dengan nonton bareng (nobar) film Gaza di CGV Cinema Rita Supermall, Purwokerto. Acara ini diikuti oleh lebih dari 900 orang, yang terbagi dalam empat studio.
Koordinator nobar, Bhayu Subrata, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk edukasi publik mengenai kondisi Palestina yang sesungguhnya.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai lembaga Islam dan komunitas Muslim di Purwokerto agar pesan kemanusiaan ini bisa diterima luas. Melalui film ini, kami ingin membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap Palestina,” kata Bhayu.
Film berdurasi 96 menit tersebut mengangkat kisah menyentuh tentang seorang anak yatim piatu bernama Gaza.
Ia kehilangan ibunya sejak bayi, dan sang ayah wafat saat bertugas sebagai relawan kemanusiaan di Palestina. Cerita ini menggambarkan bagaimana konflik berkepanjangan telah merenggut kehidupan dan masa depan anak-anak Palestina.
Kampanye boikot dan nobar ini menambah deretan aksi solidaritas terhadap Palestina yang dilakukan masyarakat Banyumas Raya.
FUI BR berharap, kegiatan ini dapat memicu kesadaran masyarakat untuk bersikap lebih selektif dalam konsumsi dan lebih aktif menyuarakan keadilan.