SERAYUNEWS – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara memperkuat peran informasi publik dengan menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarnegara dan pegiat media sosial.
Kolaborasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa PMI tak hanya sebatas donor darah, tetapi juga aktif dalam berbagai pelayanan sosial dan kemanusiaan.
Kegiatan bertajuk Orientasi Kepalangmerahan ini menjadi langkah strategis PMI dalam membangun sinergi komunikasi dan memperluas jangkauan informasi yang berkaitan dengan peran PMI di masyarakat.
Ketua PMI Banjarnegara dr Amalia Desiana, melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Aji Piluroso, menjelaskan bahwa peran PMI lebih luas dari yang selama ini dipahami masyarakat.
“PMI tidak hanya soal donor darah. Kami juga memberikan layanan ambulance gratis, mobil jenazah gratis, distribusi air bersih, bantuan bencana, hingga pembangunan sarana air bersih di daerah krisis,” ujar Aji.
PMI juga bersinergi dengan BPBD Banjarnegara dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Relawan PMI tersebar hingga ke pelosok desa, memberikan layanan kemanusiaan setiap hari.
Selain itu, PMI turut mendampingi Polres Banjarnegara dalam penanganan korban kecelakaan lalu lintas.
“Setiap hari ambulans PMI bergerak mengantar dan menjemput pasien kurang mampu. Semuanya gratis,” tambahnya.
Ketua PWI Banjarnegara, Hendra Septa, menyambut baik sinergi ini. Ia menilai edukasi kepada publik sangat penting, terutama menyangkut isu tarif darah yang sering menjadi pertanyaan masyarakat.
“Banyak yang belum memahami bahwa biaya di PMI bukan untuk membeli darah, tetapi sebagai pengganti biaya pengolahan darah. Ini penting untuk dijelaskan secara benar,” tegas Hendra.
Menurutnya, darah yang didonorkan harus melalui proses laboratorium seperti pemisahan sel darah merah, trombosit, dan plasma. Proses ini membutuhkan alat khusus dan sumber daya yang tidak sedikit.
Kepala Markas PMI Banjarnegara Edi Purwanto menambahkan, darah yang diterima PMI tidak langsung diberikan ke pasien. Darah harus diolah agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan medis.
Beberapa istilah dalam pengolahan darah yang digunakan PMI antara lain:
“Biaya yang dikenakan adalah biaya pengganti pengolahan, bukan harga darah. Dan itu sudah ditetapkan secara nasional,” tegas Edi.
Melalui kolaborasi ini, PMI Banjarnegara berharap bisa menjawab berbagai miskonsepsi publik dan memperluas pemahaman tentang misi kemanusiaan PMI.
Peran pers dan pegiat media sosial sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan kepada masyarakat secara akurat dan massif.