SERAYUNEWS– Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengaku sangat kekurangan tenaga fungsional penghulu. Pasalnya, kebutuhan terhadap jabatan fungsional penghulu secara nasional mencapai 16.263 orang. Namun, jumlah yang tersedia saat ini hanya 9.054 penghulu.
Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kemenag RI, Zainal Mustamin mengaku kondisi ini cukup memprihatinkan. “Dari kebutuhan bisa dibilang saat ini kami memang darurat penghulu,” ungkap Zainal dalam keterangannya di laman resmi Kemenag, dikutip serayunews.com, Jumat (1/9/2023).
Dia mengatakan, kondisi saat ini beberapa penghulu di sejumlah daerah bahkan ada yang harus melayani lebih dari satu KUA Kecamatan. “Apalagi, penghulu yang akan pensiun hingga Tahun 2027 sangat banyak, mencapai 2.383 orang. Selain banyak yang pensiun, penghulu kita juga banyak yang wafat terutama pada saat pandemi Covid-19 yang lalu,” terang Zainal.
Lebih lanjut, Mantan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk memenuhi kekurangan penghulu. Tahun 2023, sudah ada 950 tambahan penghulu dari jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Insyaallah tahun depan akan ada lagi penerimaan penghulu jalur PPPK. Kami berharap mereka yang berminat harus mempersiapkan diri dari sekarang,” imbaunya.
Zainal juga berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpanrb) segera menetapkan formasi jabatan fungsional penghulu yang telah Kemenag usulkan. “Karena kalau formasi belum juga ditetapkan tahun ini, maka akan ada 180 penghulu yang akan pensiun Tahun 2024,” ungkapnya.
Lebih lanjut Zainal menjelaskan, tugas penghulu sangat penting. Tidak hanya mengawasi dan mencatat pernikahan, penghulu juga dapat tanggung jawab membantu negara dalam banyak hal. Peristiwa nikah dalam satu tahun di Indonesia sangat tinggi, rata-rata mencapai 1,7 juta.
Angka perceraian juga tinggi, lebih 500 ribu. Ada juga kawin anak, KDRT, intoleransi berbasis keluarga. Semua itu memerlukan peran penghulu. Bahkan, kata pria yang dulunya pernah bertugas di KUA, penghulu juga melaksanakan tugas sebagai pembimbing keluarga pada remaja usia sekolah, usia nikah, calon pengantin, konsultan keluarga, mediator perkawinan.
Selain itu, penghulu juga ikut berperan dalam melakukan deteksi dini konflik keagamaan, pejabat pembuat akta ikrar wakaf, pembimbing manasik haji, pendamping pemberdayaan ekonomi umat, dan pengintegrasi data keagamaan.