Pada kegiatan tersebut Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko didampingi oleh Komisaris Pertamina Patra Niaga Juri Ardiantoro, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga region Jawa Bagian Tengah Dwi Puja Ariestya, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Muhammad Zaini Hanafi, Ketua KUD Karya Mina Riswanto, Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi bersama Forkopimda Pemerintah Kota Tegal.
Dalam kunjungan tersebut Moeldoko melakukan dialog dengan para nelayan dengan tujuan untuk mendorong penguatan implementasi penyaluran BBM Bersubsidi secara tepat sasaran sehingga nelayan terjamin kebutuhan energinya. Seperti program Implementasi BBM subsidi tepat sasaran di lokasi lainnya, setiap transaksi pembelian BBM bersubsidi untuk Pertalite dan Biosolar di 3 SPBUN di kota Tegal, nelayan akan diminta menujukkan gambar kode unik atau QR code sebagai identitas pelanggan untuk memvalidasi konsumen yang berhak membeli BBM bersubsidi tersebut.
Hal tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengevaluasi Program Prioritas Nasional Bidang Kemaritimam yang diatur pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019.
“Kami dari Tim Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengapresiasi Pertamina Patra Niaga yg telah berkomitmen untuk melaksanakan program untuk nelayan terkait pemenuhan kebutuhan BBM untuk melaut baik untuk kapal di bawah 30 GT maupun kapal di atas 30GT,” ujar Moeldoko.
Sementara itu Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Ariestya akan terus meningkatkan koordinasi dengan para pemilik SPBUN untuk memastikan pelayanan dan implementasi program ini berjalan dengan baik.
Arie juga menjelaskan bahwa di Kota Tegal proporsi konsumsi nelayan untuk BBM Biosolar mendominasi konsumsi terbesar di Kota Tegal yaitu 55% atau 12.708 KL/hari dari total rata-rata harian konsumsi di Kota Tegal 22.964 KL/hari.
“Kami dari Pertamina siap bekerjasama dengan para pihak untuk mendukung kelancaran penyaluran BBM untuk nelayan dan senantiasa mengimbau kepada nelayan dengan jenis kapal di atas 30 GT dapat menggunakan BBM non subsidi atau BBM industri,” ujar Arie.
“Semoga dengan program ini kebutuhan bbm nelayan dapat terpenuhi sehingga dapat semakin meningkat kesejahteraannya,” pungkas Arie.
Informasi lebih lanjut seputar produk dan layanan dari Pertamina, ataupun aduan lainnya, konsumen dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina juga melalui website www.pertamina.com.