Purbalingga, serayunews.com
“Dua pasien adalah kakak beradik. Masing-masing adalah Ibu Padmiarsih (65) dan ibu Sapridiyati (61). Keduanya sudah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah sejak seminggu lalu. Namun hari ini keduanya dikabarkan kritis. Saya yang mendapatkan laporan dari warga langsung menuju lokasi bersama petugas kesehatan untuk melakukan evakuasi,” kata Bambang Irawan.
Namun Pamdiarsih tidak tertolong. Pasalnya saat petugas kesehatan bersama Ketua DPRD menuju rumahnya, dia sudah meninggal. Sedangkan adiknya dalam kondisi kritis.
Ketua DPRD bersama dua petugas medis langsung melakukan evakuasi dan membawa Sapridiyati ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata.
“Kondisinya sudah lemah karena hanya berdua di rumah. Semoga setelah ditangani dan dirawat di rumah sakit kondisinya bisa membaik,” kata Bambang Irawan.
Selanjutnya Ketua DPC PDIP Kabupaten Purbalingga tersebut meminta kepada masyarakat untuk mengaktifkan kegiatan Jogo Tonggo. Saat ini menurutnya jumlah penderita Covid-19 meningkat. Sebagian besar mereka menjalani isoman.
“Makanya kepedulian dari warga penting. Agar kondisi mereka bisa terpantau,” lanjutnya.
Pihaknya berharap segenap komponen masyarakat mendukung langkah pemerintah, termasuk Pemkab Purbalingga yang melakukan berbagai kebijakan untuk menekan penularan Covid-19. Termasuk kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3-20 Juli 2021, serta Gerakan Purbalingga di Rumah Saja.
“Ini ikhtiar dari kita semua untuk menekan penularan Covid-19. Mohon didukung,” harapnya.
Kepala Kelurahan (Lurah) Wirasana Sutarno menjelaskan, sebenarnya keduanya sudah sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun, diketahui keduanya dikembalikan karena ruang perawatan di rumah sakit penuh. Sehingga, keduanya tak bisa mendapatkan perawatan.
“Saya tidak tahu, malah kedua dikembalikan ke rumah. Sebab, setelah mendapatkan laporan dari warga, keduanya langsung kami bawa ke rumah sakit,” jelasnya.