SERAYUNEWS – Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Banyumas (Persibas), Sutarno menegaskan bahwa pihaknya tidak menjual Persibas. Pihaknya hanya mencari investor untuk mengarungi kompetisi liga tiga musim ini.
“Yang menjual siapa? Persibas tidak dijual. Jadi yang benar, nanti ada investor yang mau mendanai Persibas. Investor dari Jakarta, kemarin mau survei tetapi belum jadi,” ujar Sutarno, Rabu (21/8/2024).
Sutarno juga menegaskan bahwa jika nantinya ada investor yang datang, home base Persibas ataupun nama Persibas itu sendiri tidak akan diganti. “Jadi nanti paling mengurus kaya jadi manager, presiden Persibas atau apa itu. Kalau ada yang mau gitu kan kita welcome-welcome saja, toh nanti namanya tetap bawa Banyumas, Persibas. Dijual itu nggak bisa, jadi nanti ada orang yang mau, basenya tetep di Purwokerto, ini juga baru mau disurvei,” kata dia.
Dia sempat melobi dengan pemilik Bali United, yang menurutnya memiliki dana cukup besar. “Itu kalau mau maksud saya menjadi Direktur Persibas. Jadi nanti yang mengelola, yang membiayai, mendanai itu semua. Kenapa? Karena anggaran sepakbola itu kan miliaran, sedangkan pemerintah daerah itu kan informasinya tidak ada anggaran. Berkali-kali ngadep Kadinporabudpar, Pj (Pj Bupati Banyumas, red). Kalau nggak ada anggaran kan sepak bola mati,” ujarnya.
Adapun kebutuhan satu putaran itu tahun 2023 saja, Persibas membutuhkan anggaran sekitar Rp700 juta. Hal tersebut digunakan untuk mulai akomodasi pertandingan, gaji pelatih, pemain hingga orang yang terlibat dalam Persibas.
“Semua ada rincian pengeluarannya. Era sekarang walaupun liga tiga, yang diikuti Persibas ataupun manapun, itu kan pemainnya tetap ada honor atau transport atau gaji. Rata-rata pemain sederhana atau kelas bawa saja rata-rata Rp3 juta. Kalau pemainnya 25 itu sudah Rp75 juta, pelatihnya minimal sekarang itu tidak mau Rp 10 juta, apalagi pelatihnya harus berlisensi B. Banyumas tidak punya, lisensi B tidak mau Rp10 juta paling tidak Rp15-20 juta,” kata dia.
Jika nanti ada investor yang data, menurut Sutarno ada skema yang bakal dijalani, mereka bakal melakukan kontrak MoU. Otomatis setelah ada perjanjian tersebut, baik manager, pelatih, hingga pemain dari pihak investor lah yang bakal mengurus. “Ketua tetap saya, latihan tetap di GOR Satria, hanya pengelolaannya, kemarin kan saya nanti saya serahkan kalau ada yang mau. Kalau punya dana hanya Rp1 miliar ya paling satu putaran,” ujarnya.