SERAYUNEWS– Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Hal ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk PT Polytama Propindo, subholding KPI yang melakukan kunjungan langsung pada, Senin (17/2).
PT Polytama Propindo dikenal sebagai produsen resin polipropilena (PP resin) terkemuka di Indonesia.
Berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, perusahaan ini terus berkembang di sektor petrokimia.
Rombongan Polytama yang dipimpin CSR Supervisor PT Polytama, Catharina Siena, diterima di ruang rapat Anggrek, Head Office (HO) Kilang Cilacap di Jl. MT Haryono.
Setelah mendengarkan paparan tim CSR, kunjungan berlanjut ke bank sampah Beo Asri di Kelurahan Tegalreja, Cilacap Selatan.
Kelompok Beo Asri aktif mengelola lingkungan dengan mengumpulkan sampah dan limbah minyak jelantah.
“Program ini memiliki potensi besar untuk menjadi titik balik masyarakat sekitar di sektor UMKM,” jelas Area Manager Commrel & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna.
Cecep berharap program ini dapat mendorong masyarakat lebih aktif dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, salah satunya melalui pengelolaan minyak jelantah.
“Selain bermanfaat secara ekonomi, ini juga menjadi kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Kunjungan berlanjut ke bank sampah di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah.
“Di sini, ada 240 warga rentan yang kembali produktif berkat program TJSL. Mayoritas warga berasal dari latar belakang mantan anak buah kapal dan pekerja migran,” jelas Cecep.
Kelurahan Kutawaru memiliki program Masyarakat Mandiri Kutawaru Berdaulat di Kampung Sendiri (Mamaku Berdikari) yang berjalan sejak 2022 dan terus berkembang.
“Program ini dirancang agar masyarakat memahami potensi daerah mereka sebagai kawasan kelautan yang memiliki banyak manfaat,” imbuh Cecep.
Saat ini, Mamaku Berdikari telah mengembangkan lima Sistem Integrasi Akuakultur Berbasis Energi Terbarukan (Sinar Biru), meliputi pembibitan dan budidaya mangrove.
Kepiting cangkang lunak, energi terbarukan, alam dan kuliner, serta pusat pembelajaran (learning center).
Kunjungan tim Polytama kali ini berfokus pada Wisata Kampung Kepiting, yang merupakan bagian dari program Sinar Biru dalam sektor alam dan kuliner.
Kilang Cilacap melalui tim CSR mendukung program ini dengan restorasi lahan dan silvofishery untuk mengembangkan eduwisata budi daya perikanan kelautan.
Catharina Siena mengapresiasi program unggulan Mamaku Berdikari. “Luar biasa dan inspiratif. Semoga kolaborasi ini membuat program TJSL Kilang Cilacap semakin berkembang dan terus memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat,” ungkapnya.