SERAYUNEWS– Warga masyarakat Cilacap dan sekitarnya belakangan ini banyak yang mengeluhkan dengan suhu panas dan terasa gerah. Padahal sebagian wilayah di Kabupaten Cilacap sempat hujan. Bahkan terik sinar matahari pun juga terasa menyengat di waktu siang hari.
“Beberapa hari ini memang suhunya kalau siang rasanya panas banget kaya mau gosong, terus kalau malam hawanya gerah banget. Jadi terasa ingin minum terus kaya dehidrasi,” ujar Devi, warga Cilacap, Sabtu (11/11/2023).
Terkait dengan kondisi cuaca dan suhu panas di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan bahwa secara umum wilayah Kabupaten Cilacap saat ini dalam masa transisi dari musim kemarau menuju ke musim hujan.
“Perkiraannya wilayah Kabupaten Cilacap memasuki musim hujan sekitar akhir bulan November,” ujar Prakirawan BMKG Cilacap, Rendy Krisnawan.
Lebih lanjut Rendy menjelaskan, suhu udara saat ini terasa panas, karena pada bulan November ini posisi gerak semu tahunan matahari sedang berada di selatan equator (selatan khatulistiwa). Sehingga tampak lebih dekat dengan wilayah Indonesia bagian selatan terutama wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Kondisi cuaca yang cerah dan tanpa adanya tutupan awan menyebabkan paparan radiasi matahari terasa menyengat dan panas terik. Selain itu kondisi kelembapan udara saat ini yang cenderung lembap menyebabkan udara terasa gerah atau sumuk,” terangnya.
Menurutnya kondisi suhu udara akan membaik terasa nyaman dan dirasakan sejuk oleh banyak masyarakat, jika sudah mulai memasuki musim hujan.
“Suhu udara maksimum di Wilayah Kabupaten Cilacap saat ini tercatat di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mencapai 33°C,” tambahnya.
Rendy menambahkan, hal yang harus diperhatikan masyarakat bahwa dalam masa transisi musim saat ini diharapkan selalu menjaga daya tahan tubuh.
“Cukup minum air agar tidak dehidrasi, jika keluar ruangan menggunakan lotion pelembab kulit dan menggunakan jaket penutup atau payung,” imbuhnya.