SERAYUNEWS- Jalan yang ditempuh Rizky Indra Kramat, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (FEB Unsoed), berbeda dari kebanyakan mahasiswa lainnya.
Alih-alih menulis skripsi, ia memilih jalur non skripsi dengan tugas akhir berupa laporan kewirausahaan. Ia membuat tugas akhir tentang usaha yang ia geluti yakni event organizer.
Pilihan itu bukan hanya mengantarkannya meraih gelar sarjana, tetapi juga memperkuat pengalaman berharga sebagai seorang wirausahawan muda.
Rizky yang tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Kelas Internasional ini memanfaatkan kebijakan jurusan yang memperbolehkan mahasiswa membuat laporan kewirausahaan sebagai pengganti skripsi.
Sebelumnya, Rizky sempat mencoba jalur skripsi. Namun, ia merasa kesulitan membagi waktu antara penelitian, bimbingan, dan bisnis yang tengah dia geluti. Akhirnya, ia mantap memilih jalur non skripsi.
“Ketika mengambil jalur non skripsi, semua proses lebih lancar karena data yang saya gunakan adalah data bisnis yang saya kuasai dan miliki sendiri,” jelas Rizky.
Keputusan itu mendapat dukungan penuh dari Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FEB Unsoed, Istiqomah. Hubungan baik yang terjalin membuat Rizky sering berbagi cerita tentang bisnisnya.
Dukungan, motivasi, sekaligus bimbingan darinya menjadi kunci penting dalam penyelesaian studinya.
Rizky mulai merintis usaha event organizernya pada 2021 dan semakin serius menekuninya sejak 2022. Dorongan untuk mandiri tanpa terlalu bergantung pada orang tua membuatnya berani memulai bisnis sejak duduk di bangku kuliah.
Ia mengakui, membagi waktu antara kuliah dan bisnis bukan hal mudah. Awalnya, Rizky kerap tertinggal materi perkuliahan karena fokus pada usahanya.
Namun, ia mengejar ketertinggalan dengan mempelajari resume dan berdiskusi bersama teman-temannya.
“Setelah paham alur bisnis, saya bisa mengatur fokus antara kewajiban kuliah dan usaha. Bahkan ilmu yang saya dapat di kelas bisa saya terapkan langsung, sehingga bisnis bisa berjalan lebih optimal,” ungkapnya.
Bagi Rizky, kuliah sambil berbisnis adalah tantangan sekaligus peluang besar. Ia menekankan pentingnya manajemen waktu, konsistensi, dan keberanian untuk mengorbankan sebagian waktu bersenang-senang.
“Mahasiswa perlu berani mengatur waktu dengan baik, rela sedikit mengurangi hiburan, dan tidak takut lelah,” jelasnya.
Relasi dan pengalaman jauh lebih berharga untuk masa depan. Jika kuliah dan usaha bisa dijalani seimbang, manfaatnya akan terasa setelah prosesnya selesai.