SERAYUNEWS — Kisah Om Jack ini menarik. Kebanyakan orang tahunya tanaman stroberi tumbuh optimal di daerah dingin atau dataran tinggi. Akan tetapi, Om Jack membuktikan hal lain.
Joko Suwito, pria 40 tahunan yang biasa disapa Om Jack telah membuktikan di daerah panas atau dataran rendah, stroberi bisa tumbuh optimal, buahnya besar merah merona dan rasanya manis.
Berawal empat bibit stroberi dari tetangga pada tahun 2021, Om Jack mengembangkannya di halaman rumah menjadi 200 pohon melalui proses pembibitan menggunakan sulur.
Kemudian, dia terpikir untuk mengembangkannya. Dia kemudian menyewa lahan di dekat rumahnya seluas 2.200 meter. Saat ini baru 800 meter yang dipergunakannya.
Lantas, 30 pohon yang ada di rumahnya dipindahkan ke lahan yang dia sewa dan sekarang menjadi lebih dari 1.300 pohon.
Mulailah Om Jack serius mengembangkannya menjadi wisata agribisnis dengan nama Kebon Langgeng Strawberry yang terletak di Dusun Kaliwaru, Selomartani, Kalasan, Sleman. Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak, bisa Anda googling info lengkapnya.
Saat ini keuntungan usahanya per bulan mencapai Rp3 juta. Tingkat kunjungan wisata setiap harinya baru sekitar 5 orang. Kebun buka pada hari Sabtu dan Minggu.
Para pengunjung bisa memetik sendiri buahnya dan timbang di tempat. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Yogyakarta saja. Akan tetapi, juga dari Pacitan, Brebes, dan daerah lainnya.
Buah yang dijual ada tiga variasi. Untuk buah jumbo harga per kilogram Rp100 ribu. Buah medium berharga Rp80 ribu dan ukuran kecil Rp50 ribu. Selain itu, di kebun ini juga ada bibit dengan sembilan varietas. Dengan harga berkisar antara Rp10 ribu sampai Rp100 ribu.
Penulis temui di sela-sela kesibukannya di kebun, Om Jack dengan senang hati mau berbagi pengetahuan.
“Semua saya kembangkan secara organik dengan biaya produksi rendah,” jelasnya kepada Serayunews (15/2/2024).
Om Jack menggunakan pupuk kompos dari kotoran kambing yang dia taruh sebagai campuran media tanam polisak. Dalam polisak, selain kompos, dia gunakan tanah yang berpasir dan di atasnya ada sekam kulit padi sebagai penutup.
“Yang terpenting terjaga kelembabannya, itu yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemanisan buahnya,” lanjut Om Jack.
Penyiraman rutin dia lakukan sesuai kebutuhan. Untuk penanganan hama, dia menggunakan pestisida nabati (pesnab) dengan bahan dasar tumbuhan.
Om Jack tak segan membagikan bibit secara gratis kepada tetangganya seraya mengajak untuk mengembangkan agrobisnis secara komunal.
Anggota Badan Pengawas Desa (BPD) Kelurahan Selomartani ini juga mengorganisir pemuda desanya untuk menjadi petani milenial dengan komoditas stroberi. Selain membagikan bibit secara gratis, Om Jack juga memberi bimbingan tennis.
Saat penulis bertanya apa keinginannya ke depan, On Jack ingin sekali bisa berbagi dan membuat jaringan dengan perguruan tinggi.
“Saya ingin bisa bekerjasama dengan kampus, agar mahasiswa mau menjadi petani,” ujarnya.
Dari Om Jack setidaknya kita belajar bahwa stroberi ternyata ada yang rasanya manis. Selain itu, kita juga mengetahui stroberi bisa tumbuh di daerah panas.*** (O Gozali)