SERAYUNEWS– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menggelar apel Grand Safety Talk El Nino Alert di lapangan komplek Head Office, Jalan MT Haryono. Hal tersebut menjadi bukti kesiapan kilang terbesar ini menghadapi ancaman gelombang El Nino.
Pjs. GM PT KPI RU IV Cilacap, Hermawan Budiantoro dalam amanatnya menjelaskan gelombang panas ekstrem El Nino yang berdampak kekeringan dan memicu kebakaran menjadi perhatian serius berbagai pihak.
“Kami menjadi perusahaan yang sangat serius melakukan mitigasi agar El Nino tidak berdampak buruk terhadap operasional kilang dan proses bisnis,” ujarnya, Jumat (20/10/2023).
Menyikapi hal itu, kata Hermawan pihaknya menginstruksikan seluruh elemen fungsi di RU IV untuk berkolaborasi dengan para stakeholder sebagai antisipasi kesiapsiagaan tanggap bencana El Nino. “Di antaranya melalui pemantauan bersama kondisi kilang dan lingkungan sekitarnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyebutkan beberapa hal penting yang bisa dilakukan masyarakat maupun elemen perusahaan menghadapi El Nino.
“Bijak dan hemat mengelola sumber daya air, peningkatan pertanian yang tahan kekeringan, penyiraman secara periodik di area dalam maupun luar kilang, pemasangan peringatan larangan membakar sampah dan mematikan puntung rokok sebelum dibuang,” ungkap Hermawan.
Diharapkan, kolaborasi RU IV dengan seluruh stakeholder ini dapat bersinergi secara optimal serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian menghadapi El Nino.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang hadir, baik dari internal perusahaan maupun pihak eksternal. Semoga kita semua dihindarkan dari segala bencana, terutama dampak dari El Nino,” ucap Hermawan.
Apel diikuti tim manajemen dari fungsi terkait, project RDMP serta dari unsur eksternal seperti Integrated Terminal Cilacap, Operation TBBM, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), UPT Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Stasiun Meteorologi BMKG, Basarnas, Kelurahan Lomanis, Donan, dan Kelurahan Cilacap.
Kegiatan ditutup dengan Fun Water Relay Competition, yakni lomba membawa 2 jeriken air estafet antar peserta dengan melintasi berbagai rintangan. Kompetisi ini menjadi simbol kerja sama tim mengatasi insiden kebakaran di lokasi yang kerap menemui kesulitan akses menjangkau titik kebakaran.