SERAYUNEWS – Mengantisipasi ancaman krisis pangan nasional, Pemkab dan Polres Purbalingga menyatukan langkah lewat program percepatan ketahanan pangan. Salah satu fokus utama adalah mengembangkan tanaman jagung sebagai komoditas andalan.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menyatakan pihaknya telah menggandeng berbagai pihak, termasuk Himpunan Petani Muda Indonesia.
Mereka siap menyuplai bibit dan pupuk jagung yang kini telah ditanam di empat kecamatan sebagai proyek percontohan.
“Alhamdulillah, Himpunan Petani Muda Indonesia siap mendukung penyediaan bibit dan pupuk jagung. Saat ini sudah berjalan di empat kecamatan sebagai pilot project,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Mapolres Purbalingga, Kamis (7/8/2025).
Pemkab Purbalingga juga telah menggelar berbagai program pendukung seperti Program Upland, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), hingga Program Sergab (Serap Gabah) yang melibatkan Bulog, TNI/Polri, serta pemerintah desa.
Namun, Dimas menekankan perlunya evaluasi dan pembenahan agar program ini lebih optimal. Ia juga menyebutkan potensi kerja sama dengan Koperasi Merah Putih dan MBG untuk memperkuat rantai distribusi dan produksi pangan.
“Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antar-stakeholder. Momentum saat ini harus kita manfaatkan untuk mencari terobosan baru,” tegasnya.
Di sisi lain, Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar menegaskan dukungan penuh jajarannya terhadap program ketahanan pangan nasional, sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Sejak Januari 2025, Polres Purbalingga telah membentuk tiga klaster tanaman jagung dengan fokus pada sistem monokultur, penguatan kelompok tani, dan pemanfaatan hutan tanaman sosial.
Kapolres juga menginstruksikan para kapolsek dan bhabinkamtibmas untuk melakukan inventarisasi lahan tidur, terutama sawah yang saat ini tidak digunakan untuk menanam padi.
“Kami juga menerjunkan kapolsek dan bhabinkamtibmas untuk menginventarisasi lahan-lahan tidur, terutama sawah yang saat ini tidak ditanami padi,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, lebih dari 1.000 hektare sawah potensial dapat dialihfungsikan sementara menjadi lahan jagung. Langkah ini dianggap krusial karena capaian produksi jagung Jawa Tengah masih jauh dari target.
“Target produksi jagung di Jateng tahun ini adalah 159 ribu ton, namun hingga Juli 2025 baru tercapai 109,70 ton. Artinya masih ada 158.890 ton lagi yang harus dikejar hingga akhir tahun. Kita harus bertindak cepat,” tegas Kapolres.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Purbalingga berharap bisa menjadi pelopor gerakan ketahanan pangan berbasis sinergi daerah.