Cilacap, serayunews.com
Salah satu tim Liga 2, PSCS Cilacap menyayangkan keputusan PSSI tersebut. Pasalnya, para pemain PSCS sudah menjalani kembali pemusatan latihan sebagai bentuk persiapan jika kompetisi berlanjut.
Presiden PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno mengatakan, keputusan penghentian Liga 2 berdasarkan permohonan dari beberapa klub anggota PSSI terkait kelanjutan kompetisi. Di sisi lain, adanya rekomendasi dari Tim Transformasi Sepakbola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat juga menjadi pertimbangan keputusan tersebut.
“Kemudian mengingat pelaksaan Piala Dunia U-20 pada Mei 2023. Serta terkait PERPOL No 10 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga,” ungkapnya.
Baca juga: [insert page=’namanya-dicatut-dalam-surat-palsu-ceo-pscs-itu-bukan-tanda-tangan-saya’ display=’link’ inline]
Ia mengatakan, manajemen PSCS sudah mengirimkan surat secara resmi kepada PSSI pada tanggal 15 Desember 2022. Dalam surat tersebut, ada sejumlah usulan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk kelanjutan pelaksanaan Liga 2.
“PSCS juga mengusulkan format kompetisi Home and Away atau sistem Bubble (sentralistik) dan atau format lain yang dianggap terbaik oleh PT. LIB dengan situasi terkini dengan memperhatikan PERPOL No 10 Tahun 2022. Serta meminta agar PT LIB segera menetapkan jadwal pelaksaan Liga 2 dan menyusun ulang jadwal pertandingan Liga 2 Musim 2022/2023 karena berkaitan dengan langkah teknis dari pihak klub untuk persiapan,” katanya.
Meski demikian, kata dia, PSCS Cilacap sebagai anggota PSSI akan tetap patuh kepada keputusan PSSI yang telah menghentikan Liga 2.
“Kalau ada pihak-pihak yang kecewa dengan keputusan PSSI, ya wajar saja. Kami juga kecewa dengan keputusan ini. Saya rasa suporter juga mungkin kecewa karena tidak bisa lagi melihat tim kesayangannya bertanding di sisa musim ini,” ujarnya.