Banjarnegara, serayunews.com
Persemian dan pengukuhan Basic dan AsSikBara ini oleh Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Nurvavik Krismiarto.
Ketua panitia pengukuhan Basic dan AsSikBara, Reno Aji mengatakan, dua komunitas ini merupakan satu kesatuan dalam dunia hiburan di Banjarnegara.
AsSikBara, merupakan satu wadah bagi single keyboardis atau musisi organ tunggal. Sementara Basic merupakan wadah bagi penyanyi atau singer di Banjarnegara.
“Sebenarnya dua komunitas ini sudah lama. Tapi baru hari ini secara resmi kami deklarasikan sebagai organisasi yang mandiri, profesional, dan siap bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Khususnya dalam memajukan bidang kesenian di Kabupaten Banjarnegara,” katanya.
Ketua Basic, Anggita Rahma mengatakan, saat ini anggota yang tercatat di Basic sudah mencapai 150 orang.
Mereka merupakan para penyanyi yang tergabung dalam Basic, dengan berbagai genre musik. Adanya Basic ini, harapannya mampu menjadi wadah bagi penyanyi di Banjarnegara untuk bersama-sama melakukan aktivitas yang positif dan saling mendukung.
Ketua AsSikBara Andy Magma mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, saat ini banyak bermunculan para musisi keyboard atau organ. Bahkan anggota dari AsSikBara ini tidak hanya dari Banjarnegara, tetapi ada juga kabupaten tetangga yang ikut bergabung sebagai anggota.
“Untuk saat ini ada sekitar 40 orang lebih yang masuk sebagai anggota, tidak hanya dari Banjarnegara. Namun, juga ada dari Purbalingga, Wonosobo, dan Purwokerto yang ikut bergabung sebagai anggota kami,” katanya.
Dalam sambutannya, Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Nurvavik Krismiarto meminta, agar dua komunitas ini bisa membawa dan ikut memromosikan, serta menjaga warisan budaya yang ada di Banjarnegara.
Nurvavik juga meminta agar anggota Basic maupun AsSikBara, untuk tetap kompak dan mengedepankan kolaborasi bukan kompetisi.
Organisasi ini harapannya menjadi rumah besar bagi seniman, pemusik, penyanyi untuk saling berbagi informasi, ilmu dan pengetahuan.
“Jadilah organisasi yang solid, terbuka, saling asah-asih-asuh, tidak saling menjatuhkan, baik dengan seprofesi maupun lintas profesi. Utamakan musyawarah. Ana rembug ya dirembug,” katanya.
Dia juga meminta para seniman untuk menjunjung profesionalitas dengan meningkatkan skill dan pengetahuan. Sehingga, mampu bersaing di era ekonomi kreatif yang serba digital.