SERAYUNEWS– Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak terus digencarkan, salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang bertema “Komunitas Ibu Bekerja Sukses ASI Eksklusif”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2025 di Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Dihadiri oleh 12 Ibu hamil yang sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini merupakan gagasan dari dua orang dosen Prodi Kebidanan Purwokerto, Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Semarang, yaitu: Ibu Fajaria Nur Aini, S.SiT, M.Tr.Keb, Bdn dan Ibu Diki Retno Yuliani, S.ST, M.Tr.Keb. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa Prodi Kebidanan Purwokerto.
Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah untuk membekali ibu hamil, terutama mereka yang berencana tetap berkarier setelah melahirkan agar dapat tetap memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif. Seperti yang kita ketahui bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan kehidupan bayi adalah fondasi krusial bagi tumbuh kembang optimal anak. Tidak perlu diragukan lagi, kandungan ASI kaya akan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu kandungan antibody (zat kekebalan) yang terkandung di dalam ASI memberikan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit. World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara konsisten menganjurkan ASI eksklusif sebagai standar emas gizi pada bayi.
Di era modern ini, banyak ibu yang memilih untuk kembali bekerja setelah melahirkan. Kondisi ini seringkali menjadi tantangan besar dalam upaya menyusui secara eksklusif. Keterbatasan waktu, kurangnya fasilitas pendukung di tempat bekerja, minimnya informasi yang tepat, serta masih kuatnya mitos seputar ASI seringkali menjadi hambatan. Banyak ibu bekerja akhirnya menyerah pada pemberian ASI eksklusif karena berbagai alasan yang tidak terselesaikan.
Melihat realitas ini, Ibu Fajaria dan Ibu Diki, selaku dosen kebidanan yang peduli terhadap kesehatan ibu dan anak, merasa terpanggil untuk menjembatani kesenjangan informasi dan memberikan dukungan nyata bagi ibu hamil agar dapat mempersiapkan dirinya untuk memberikan ASI eksklusif. Mereka meyakini bahwa dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan lingkungan yang mendukung, ibu bekerja pun dapat memberikan ASI eksklusif dengan sukses, tentunya demi masa depan buah hati mereka.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) “Komunitas Ibu Bekerja Sukses ASI Eksklusif” ini membawa beragam manfaat signifikan bagi para pesertanya. Manfaat tersebut adalah:
Peserta mendapatkan informasi akurat dan komprehensif mengenai pentingnya ASI eksklusif, teknik menyusui yang benar, serta bagaimana cara memerah ASI, menyimpan ASI perah dan bagaimana cara memberikan ASI perah pada bayi.
Melalui wadah komunitas ini, ibu hamil dapat saling berbagi pengalaman, kekhawatiran dan kiat-kiat sukses menyusui. Lingkungan yang mendukung ini sangat penting untuk mengurangi kekhawatiran ibu bekerja yang menyusui bayinya.
komunitas ini menjadi sarana efektif bagi pasa ibu untuk membangun jaringan pertemanan dan dukungan. Jaringan ini tidak hanya relevan selama masa kehamilan dan menyusui, tetapi juga dalam perjalanan panjang mengasuh anak.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan, ibu hamil akan merasa lebih percaya diri dalam menjalankan komitmen ASI eksklusif mereka, bahkan saat harus kembali bekerja.
Pada akhirnya, keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif akan berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan optimal bayi. Ini akan mengurangi risiko berbagai penyakit, meningkatkan kecerdasan dan membentuk generasi penerus yang lebih sehat dan berdaya saing.
Dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) “Komunitas Ibu Bekerja Sukses ASI Eksklusif” di Desa Karangtengah ini, semakin banyak ibu yang termotivasi dan berhasil memberikan ASI eksklusif kepada buah hati mereka. Inisiatif pengabdian kepada masyarakat seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menginspirasi wilayah lain untuk aktif mendukung program ASI eksklusif demi terwujudnya generasi penerus bangsa yangs ehat dan berkualitas.
Artikel ini ditulis oleh: Fajaria Nur Aini, S.SiT, M.Tr.Keb, Bdn dan Diki Retno Yuliani, S.ST, M.Tr.Keb (Dosen Prodi Kebidanan Purwokerto, Poltekkes Kemenkes Semarang)