Cilacap, serayunews.com
Ketua Komunitas Tjilatjap History, Riyad Ginanjar Widodo mengatakan, pada awalnya dia bersama anggota komunitas tengah melakukan observasi fisik bangunan bekas Benteng Klingker pada 16 April 2023 lalu. Dalam kesempatan itu, dia berhasil menemukan sebuah meriam yang terpendam di sisi Barat Laut benteng tersebut.
“Ukuran diameter luar sekitar 40 cm. Dengan panjang kemungkinan 3-5 meter. Karena bagian belakang meriam masih tertimbun tanah,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (19/4/2023).
Ia menduga, meriam ini merupakan bagian dari sistem pertahanan Benteng Klingker masa itu. Pembangunan Benteng klingker oleh pemerintah Belanda, sekitar tahun 1836 dengan nama resmi Fort Banjoe Njappa dan mengalami perbaikan di tahun 1855. Dengan adanya temuan ini, menandakan bahwa masih banyak benda cagar budaya di sekitar benteng yang belum ditemukan.
Baca juga: [insert page=’pembangunan-tugu-perjuangan-kusaeri-rampung-komunitas-tjilatjap-history-semoga-bisa-jadi-pembelajaran-generasi-muda’ display=’link’ inline]
“Kami sudah melaporkan penemuan meriam ke pihak terkait. Terutama ke pamong budaya setempat agar ada pendataan, untuk selanjutnya akan dipuskan lebih lanjut,” ujarnya.
Riyad berharap, semua instansi dapat bekerjasama dalam penyelamatan benda-benda cagar budaya yang ada di pulau Nusakambangan. Karena permasalahan cagar budaya sendiri ada dalam UU no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.