SERAYUNEWS-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap memperkuat peran strategisnya dalam ekosistem pengolahan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar pesawat ramah lingkungan. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Komisaris Utama (Komut) KPI Pusat, Triharyo Indrawan Soesilo ke Kilang Cilacap pada Senin (3/3/2025).
Triharyo mengapresiasi kesiapan Kilang Cilacap dalam mengembangkan SAF sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap transisi energi bersih. “Kilang Cilacap telah membuktikan diri sebagai pionir dalam inovasi energi terbarukan. Pengolahan UCO menjadi SAF tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mendukung dekarbonisasi industri penerbangan,” ujarnya.
Sejak 2020, Pertamina melalui KPI telah mengembangkan SAF melalui Green Refinery Cilacap. Pada 2023, SAF produksi Kilang Cilacap berhasil digunakan dalam joy flight komersial Garuda Indonesia rute Jakarta-Solo. Di tahun 2024, kilang ini memperoleh sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification – Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (ISCC CORSIA), menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
SAF diproyeksikan sebagai solusi utama menurunkan emisi karbon di industri penerbangan, seiring pertumbuhan permintaan transportasi dan kargo udara. SAF produksi Kilang Cilacap tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memenuhi standar global.
Selain ekosistem SAF, Triharyo juga menekankan pentingnya inisiatif lain Kilang Cilacap dalam meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan. “Kami terus mendorong efisiensi operasional, pemanfaatan teknologi hijau, dan kolaborasi dengan stakeholder untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat,” jelasnya.
Dalam kunjungan ini, Triharyo didampingi perwakilan Dewan Komisari, Agustina Murbaningish dan Nur Widyasari, serta Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia beserta manajemen KPI Pusat.
Program SAF sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs, khususnya poin ke-7, energi bersih dan terjangkau, poin ke-9, industri, inovasi, dan infrastruktur, poin ke-13, penanganan perubahan iklim, serta tujuan ke-17, kemitraan untuk mencapai tujuan.