SERAYUNEWS – Koneksi antar materi modul 3.2 berisi berbagai pertanyaan yang perlu dijawab oleh para Calon Guru Penggerak (CGP). Nantinya, hasil pemikiran CGP harus disampaikan dalam berbagai format kreatif atau yang sudah disepakati bersama.
Adapun artikel ini akan memberikan contoh jawaban kesimpulan dari keseluruhan pertanyaan yang ada dalam modul CGP bertema Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya itu.
Tanpa berlama-lama lagi, berikut SerayuNews.com sajikan informasi lengkapnya.
Sekolah dapat menjadi sebuah ekosistem yang terdiri dari berbagai sumber daya. Ekosistem ini mencakup faktor biotik, yaitu unsur hidup seperti siswa, guru, dan staf sekolah, serta faktor abiotik, yaitu unsur tak hidup seperti fasilitas dan peralatan.
Supaya sumber daya berjalan maksimal, maka kedua jenis unsur ini harus saling berhubungan dan bersinergi. Sehingga, pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa semua komponen berfungsi optimal dalam mendukung proses pembelajaran.
Pengelolaan sumber daya yang tepat sangat penting demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Ketika sumber daya dikelola dengan efektif, hal ini tidak hanya mempengaruhi hasil belajar siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, mandiri, dan berdaya guna.
Modul ini juga berhubungan dengan modul Filosofi Ki Hajar Dewantara. Dalam modul tersebut diketahui bahwa bahwa proses belajar mengajar harus menyenangkan serta berorientasi pada kebutuhan murid.
Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Ini berarti proses pembelajaran harus adaptif, inklusif, dan memperhatikan perkembangan serta kebutuhan individual siswa.
Modul ini juga memiliki hubungan dengan modul Nilai dan Peran Guru Penggerak. Dijelaskan bahwa Guru Penggerak memiliki peran penting dalam membangun sinergi di lingkungan sekolah.
Selain itu, guru juga bisa menjadi pelatih bagi rekan-rekan guru. Sehingga, Guru Penggerak juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan potensi rekan sejawatnya.
Modul 3.2 juga berhubungan dengan modul Visi Guru Penggerak. Dijelaskan bahwa sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus memiliki visi yang berbasis pada Inkuiri Apresiatif (IA).
Visi ini juga melibatkan pendekatan yang memfokuskan pada berbagia upaya kolaboratif.
Sebelum mempelajari modul 3.2, selama ini masih pendekatan berbasis kekurangan.
Pendekatan ini sering kali berfokus pada masalah serta kekurangan yang ada di sekolah, tanpa meperhatikan potensi yang dimilikinya.
Setelah mempelajari modul 3.2, sudut pandang mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya berubah.
Kini diketahui bahwa bahwa seorang pemimpin seharusnya berorientasi pada kekuatan atau aset yang ada.
Demikianlah informasi mengenai jawaban kesimpulan dari koneksi antar materi modul 3.2. Semoga bermanfaat.***