
SERAYUNEWS– Delapan gambar tokoh pahlawan nasional Indonesia dalam bentuk cetak grafis di atas kain berukuran 50×50 cm tergantung di bawah atap ruang kelas 2 MI Al Muttaqin, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sebanyak 27 siswa pada Selasa (11/11), tengah mewarnai gambar Presiden ke-4 Abdurrahman Wachid atau Gus Dur, yang baru saja dianugerahi gelar sebagai pahlawan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Lewat kegiatan menghias kelas serta mewarnai gambar tokoh pahlawan, pihak sekolah MI Al Muttaqin berniat mengenalkan peran para tokoh pahlawan dengan sarana kreatif melalui seni grafis. Harapannya, melalui seni menggambar, para siswa terpantik rasa ingin tahunya terhadap sosok pahlawan yang mereka respons secara kreatif dengan mewarnai.
Kepala Sekolah MI Al Muttaqin Binangun, Nur Laeli mengatakan mencetak gambar delapan tokoh pahlawan yang mewakili keberagaman peran untuk dikenalkan pada siswa.
Para pahlawan itu yakni Jenderal Besar Soedirman yang mewakili sosok kemiliteran, Wage Rudolf Soepratman yang menonjol lewat seni, Ki Hadjar Dewantara yang berperan besar di bidang Pendidikan, serta Ir Soekarno, Presiden pertaman Republik Indonesia.
“Empat lainnya, dua di antaranya adalah RA Kartini dan Cut Nyak Dien sebagai wakil dari Perempuan. Sisanya Sultan Hasanuddin dan Teuku Umar sebagai simbolisasi tokoh nasional yang berjuang di era pergulatan fisik melawan penjajah. Guru kelas mengenalkan dan mengisahkan peran para pahlawan itu sebelum kegiatan mewarnai tokoh pahlawan,” kata Nur Laeli.
Selain menghias kelas, juga dilakukan program mewarnai gambar pahlawan untuk siswa kelas 2. Tokoh yang dipilih yakni Presiden ke-4 Abdurrahman Wachid atau Gus Dur. Sedang gambar yang disajikan kepada siswa, yakni gambar wajah Gus Dur yang tengah melihat tarian barongsai dengan dekorasi latar belakang gambar gantungan sejumlah lampion.
“Gus Dur baru saja diresmikan sebagai pahlawan dengan perjuangan politik dan pendidikan Islam. Gus Dur juga sosok yang memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia. Kami menekankan peran kemanusian dan pluralisme itu lewat peran gus dur mencabut Inpres 14/1967 yang diskriminatif terhadap kaum Tionghoa,” kata Laeli.
Laeli juga mengatakan, dipilihnya sosok Gus Dur sebagai pahlawan yang dikenalkan kepada siswa karena ketokohannya di bidang pendidikan Islam. Gus Dur diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi sejak dini untuk memiliki mimpi besar dengan kepekaan pada nilai-nilai kemanusian.
“Kami sekolah berbasis pendidikan Islam. Peran dan sosok pahlawan Gus Dur sangat dekat dengan kami,” ujar Laeli.
Kegiatan menghias kelas serta mewarnai gambar tokoh pahlawan dilangsungkan MI Al Muttaqin untuk merayakan hari pahlawan yang saban tahun dilangsungkan tanggal 10 November. Lewat kegiatan-kegiatan kreatif, siswa-siswi dapat meneladani peran para pahlawan yang diperkenalkan untuk mendukung tumbuh kembang anak.