SERAYUNEWS – Indonesia sedang menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan dokter, baik umum maupun spesialis. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno, dengan kecepatan produksi saat ini, pemenuhan kebutuhan tenaga medis ini bisa memakan waktu hingga tiga dekade mendatang. Untuk mengatasi krisis ini, Sekda Jateng menekankan pentingnya peran strategis Fakultas Kedokteran di berbagai universitas.
Saat menghadiri acara lari amal “Medica Run: Run for Charity” di Dies Natalis ke-64 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sumarno berharap Undip bisa menjadi motor penggerak percepatan pemenuhan dokter di Tanah Air.
Menurut Sumarno, solusi masalah kekurangan dokter tidak hanya terletak pada peningkatan kuantitas lulusan, tetapi juga pada perubahan stigma. Ia meminta agar Fakultas Kedokteran menghilangkan anggapan bahwa pendidikan kedokteran adalah sesuatu yang mahal atau menakutkan, menjadikannya lebih inklusif dan ramah bagi masyarakat.
Dorongan dari Sekda Jateng ini sejalan dengan komitmen Pemprov di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang gencar mendorong penguatan layanan kesehatan dan pemerataan tenaga medis di seluruh daerah.
Selain fokus pada pemenuhan dokter, Sekda Jateng Sumarno juga mengapresiasi inisiatif Fakultas Kedokteran Undip yang menggabungkan olahraga dengan aksi sosial melalui acara Medica Run. Acara yang diikuti oleh 1.250 peserta ini, memiliki misi sosial mulia, yaitu menggalang dana untuk kegiatan amal, pemeriksaan kesehatan gratis, serta edukasi tentang deteksi dini tumor dan kanker payudara kepada warga.
Sumarno menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemprov Jateng untuk mempromosikan pola hidup sehat di masyarakat. Sebab, kesehatan adalah kunci utama menuju kemajuan dan pembangunan daerah.