SERAYUNEWS- Hari Raya Galungan merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu yang penuh makna.
Pada tahun 2025, Galungan dirayakan pada Rabu, 23 April 2025, yang menandai kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) .
Dalam semangat Galungan, umat Hindu menghiasi lingkungan dengan penjor, melakukan sembahyang di pura, serta mempererat tali persaudaraan.
Sehingga ucapan selamat menjadi bagian penting dalam menyebarkan kedamaian dan kebahagiaan.
Berikut adalah beberapa kegiatan utama yang dilakukan selama Hari Raya Galungan:
1. Penampahan Galungan
Dilakukan sehari sebelum Galungan, yaitu pada Selasa Wage wuku Dungulan. Pada hari ini, umat Hindu melakukan persiapan dengan menyembelih hewan seperti babi atau ayam untuk diolah menjadi hidangan khas seperti lawar dan sate.
Selain itu, mereka juga memasang penjor—bambu melengkung yang dihiasi dengan janur, buah-buahan, dan hasil bumi—sebagai simbol rasa syukur dan kemenangan Dharma.
2. Hari Raya Galungan
Dirayakan pada Rabu Kliwon wuku Dungulan. Pada hari ini, umat Hindu mengenakan pakaian adat dan melakukan persembahyangan di pura keluarga serta pura desa.
Mereka menghaturkan sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang diyakini turun ke bumi selama perayaan Galungan.
3. Umanis Galungan
Perayaan ini berlangsung sehari setelah Galungan, yaitu pada Kamis Umanis wuku Dungulan.
Dan pada hari ini mereka umat Hindu bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, serta mengunjungi sanak saudara untuk mempererat tali persaudaraan.
4. Ngelawang Barong
Tradisi ini melibatkan arak-arakan barong bangkal (berbentuk babi besar) dengan iringan gamelan dan berlangsung dari pintu ke pintu rumah warga.
Sementara itu tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat dan membawa berkah serta perlindungan bagi masyarakat.
5. Mapeed
Mapeed adalah prosesi berjalan kaki secara beriringan menuju pura dengan membawa sesajen di atas kepala.
Biasanya dilakukan oleh para wanita yang mengenakan pakaian adat, membawa keben (wadah sesajen) berisi buah, bunga, dan canang.
Prosesi ini mencerminkan rasa syukur dan pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
6. Ngejot
Tradisi berbagi makanan kepada tetangga, baik sesama umat Hindu maupun non-Hindu. Kemudian makanan yang dibagikan biasanya merupakan hasil dari sesajen yang telah dihaturkan setelah persembahyangan.
Tradisi ini mencerminkan nilai toleransi dan kebersamaan antarumat beragama di Bali.
Berikut beberapa ucapan Hari Raya Galungan 2025 yang dapat Anda sampaikan:
Demikian informasi tentang ucapan Hari Raya Galungan 2025 dalam bahasa Bali.***