SERAYUNEWS- Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 kembali menekankan pentingnya refleksi mendalam dalam proses pembelajaran.
Salah satu bagian penting dari modul pembelajaran adalah Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 yang mengangkat tema Keragaman Peserta Didik.
Pada topik ini, guru mereka minta untuk merenungkan dan menjawab pertanyaan tentang bagaimana mengenalkan keberagaman, khususnya keberadaan peserta didik penyandang disabilitas sensorik netra dan rungu, baik kepada siswa lainnya maupun orang tua di lingkungan sekolah.
Pertanyaan:
Sekolah Anda baru pertama kali menerima peserta didik dengan disabilitas sensorik netra dan rungu. Peserta didik tersebut menjadi bagian dari kelas yang Anda ampu, dan ini adalah pengalaman pertama Anda mengajar siswa berkebutuhan khusus.
Apa yang akan Anda lakukan untuk mengenalkan keberagaman ini kepada peserta didik lainnya dan kepada orang tua mereka?
Untuk membangun pemahaman tentang pentingnya inklusivitas, saya akan memulai dengan menciptakan lingkungan kelas yang ramah terhadap perbedaan. Saya akan:
Dengan pendekatan ini, saya berharap seluruh komunitas kelas dapat berkembang dalam semangat saling menghargai dan membantu.
Langkah awal yang saya ambil adalah menciptakan suasana kelas inklusif dengan:
Pertanyaan:
1. Apakah tujuan Anda menjadi guru sudah tercapai?
2. Apa harapan Anda setelah mengikuti mata kuliah Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Indonesia?
Jawaban:
Tujuan saya menjadi guru belum sepenuhnya tercapai. Saya masih melihat tantangan dalam pembentukan karakter siswa. Namun, saya percaya bahwa proses ini adalah perjalanan panjang yang harus dijalani dengan konsisten dan penuh semangat.
Saya berharap bisa memahami kembali esensi mendidik dan memperkuat niat awal saya dalam profesi ini. Saya ingin mampu menerapkan nilai-nilai filosofis dalam praktik mengajar serta menciptakan perubahan bermakna di kelas dan lingkungan sekolah.
Catatan Penting
Cerita reflektif dalam PPG bukan sekadar tugas menjawab soal. Ia merupakan wadah untuk mengembangkan kesadaran diri, mengasah empati, dan merancang langkah konkret dalam menghadapi keragaman dunia pendidikan.
Oleh karena itu, jawaban yang diberikan dalam artikel ini hanya sebagai referensi belajar, bukan sebagai jawaban mutlak dari pihak penyelenggara PPG.
Setiap peserta PPG tetap dianjurkan untuk menyusun narasi reflektif yang jujur, kontekstual, dan berdasarkan pengalaman pribadi.