SERAYUNEWS – Provinsi Jawa Tengah kembali mengukir prestasi sebagai provinsi dengan penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) terbesar secara nasional. Hingga 31 Agustus 2025, penyaluran KUR di Jawa Tengah mencapai Rp30,48 triliun. Angka ini sekitar 16,9% dari total nasional, dengan jumlah penerima sebanyak 590.316 debitur. Capaian ini membuktikan bahwa UMKM Jawa Tengah mampu memanfaatkan fasilitas pembiayaan secara optimal.
Ferry Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan keberhasilan ini juga didukung penuh oleh Bank Jateng. Peran Bank Jateng sebagai penyalur dan PT Jamkrida sebagai penjamin risiko menjadi kunci sukses program ini.
Menanggapi pencapaian ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memberikan apresiasi. “Alhamdulillah, penyerapan KUR di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional. Ini berkat kerja keras bersama, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, penjamin, hingga para pelaku usaha,” ungkapnya.
Taj Yasin menilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak hanya memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Alsintan, tetapi juga menggerakkan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Hal ini menunjukkan peran krusial Bank Jateng dalam mendorong sektor produktif di seluruh wilayah.
Bank Jateng menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penyaluran KUR di Jawa Tengah. Bank ini fokus pada sektor produktif melalui dua program utama, yaitu Kredit Usaha Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) dan Kredit Industri Padat Karya (KIPK).
Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan UMKM Bank Jateng, Anna Kusumarita, menjelaskan bahwa tingginya minat pengusaha terhadap Kredit Alsintan mendorong Bank Jateng mengajukan tambahan plafon. Awalnya Rp1,875 miliar, kini total alokasi plafon mencapai Rp3,075 miliar.
Hingga Juli 2025, penyaluran Kredit Alsintan Bank Jateng sudah menjangkau 5 debitur di Purworejo, Kebumen, dan Boyolali. Kelimanya memiliki nilai total Rp3,031 miliar. Anna Kusumarita menyatakan kuota Kredit Alsintan Bank Jateng saat ini masih menyisakan Rp1,049 miliar, menunjukkan tingginya animo para pelaku usaha.
Bank Jateng juga menerima kuota penyaluran KIPK sebesar Rp15 miliar pada 2025. Sejumlah langkah strategis telah mereka lakukan. Termasuk kerja sama dengan Ditjen KPAII Kementerian Perindustrian dan pemetaan potensi debitur di Surakarta, Pati, dan Purwokerto.
Dalam acara FGD di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Bank Jateng menyerahkan kredit kepada debitur bernama Totok Rusdiyanto sebesar Rp505 juta.
Dengan capaian penyaluran KUR terbesar di Indonesia dan penguatan lewat program Kredit Alsintan serta KIPK, Jawa Tengah diharapkan terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat