Purbalingga, serayunews.com
Dua Desa yang masih menanam tembakau, yakni Desa Kutabawa dan Desa Serang. Meski produktivitasnya, tak bisa lagi bermain di pasaran, tapi setidaknya dua desa itu menjadi bukti pernah berjayanya tembakau di Purbalingga.
“Sekarang hanya ada di Kutabawa dan Serang. Tapi itu bisa dikembangkan lagi luasan lahannya,” kata Kepala Balai Penyuluh Pertanian Karangreja, Dinpertan Purbalingga, Sujarwo, Rabu (27/07/2022).
Sujarwo menyampaikan, saat masa jayanya dulu, di wilayah Kabupaten Purbalingga terdapat dua wilayah yang banyak menanam tembakau yaitu di Kecamatan Kutasari dan Karangreja. Tetapi sekarang, hanya di Kecamatan Karangreja dan itu pun hanya di Desa Kutabawa dan Serang.
Sujarwo bilang, memang ada kenaikan jumlah lahan hingga 10 hektare di tahun ini yang bisa ditanami tembakau. Sehingga, existing lahan tembakau sekarang adalah 30 ha.
Peran Pemkab Purbalingga terwujud dalam pelatihan budidaya tembakau, fasilitasi bantuan pupuk, alat pertanian yang berhubungan dengan tembakau dan memfasilitasi studi banding bagi para petani.
“Tahun kemarin kita fasilitasi studi banding tentang tembakau ke Jember, untuk peningkatan kualitas SDM pertembakauan,” ujarnya.
Masih menurut Sujarwo, wilayah Kutabawa dan Serang sangat potensial untuk ditanami tembakau. Potensi tersebut, karena ketinggian tempat sudah bisa memenuhi pengembangan tembakau dan dari sumber daya yang lain juga bisa memenuhi.
“Ketinggian 1.200-1600 mdpl. Sehingga kita mampu untuk mengembangkan tembakau sebenarnya dan sekarang produksi sudah mencapai lima ton,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam mengatakan, jenis tembakau yang ditanam di Kutabawa yaitu Kemloko. Saat ini, produksi tanaman tembakau sudah ada yang dibeli oleh pengepul untuk bisa masuk ke industri.
“Ini jenisnya kemloko. Ada yang mengepul untuk masuk ke industri,” kata dia.