Cilacap, serayunews.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata yang biasanya menjadi andalan, kini merosot tajam. Dari pencapaian tahun tahun sebelumnya hingga menembus angka Rp 2 milliar lebih, berubah drastis menjadi Rp 300 juta.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan, penurunan realisasi PAD sektor pariwisata tersebut dikarenakan lepasnya pengelolaan tiga objek wisata yang dinilai punya andil besar terhadap PAD. Yakni Benteng Pendem, Teluk Penyu dan Pantai Widarapayung. Tiga objek tersebut saat ini tidak lagi dikelola Pemerintah Kabupaten Cilacap.
“Pemkab Cilacap tidak patah semangat untuk merealisasikan target PAD di tahun ini. Berbagai upaya dilakukan termasuk memangkas biaya operasional,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto mengatakan tiga aset wisata yang lepas tersebut, sebelumnya mampu menyumbang sebesar Rp 2,3 miliar untuk PAD pariwisata. Sehingga memang berpengaruh besar terhadap realisasi PAD pariwisata tahun ini. Untuk itu, pihaknya akan melakukan kajian ulang mengenai besaran PAD di tahun 2020 dan mengembangkan potensi wisata lainnya.
“Sebagai penggantinya, Pemeritah Kabupaten Cilacap akan mengembangkan wisata di wilayah Cipari. Ada potensi wisata yang bisa dimaksimalkan di Cipari selain pemaindan air panasnya, seperti taman bunga. Termasuk Jambusari bekerja sama dengan Dinas Pertanian. Pemerintah juga akan mengembangkan tanah sendiri, kalau semisal tanah milik Perhutani pun kita tidak berhak,” kata dia.
Meski demikan, hal tersebut belum mampu menggantikan tiga objek wisata andalan sebelumnya. Seperti Pemandian Air Panas Cipari, Pemkab Cilacap memiliki target sebesar Rp 127 juta. Sejak libur Juni lalu target tersebut sudah terpenuhi sebesar Rp 50 persen.