SERAYUNEWS– Tumpukan limbah kayu di sebuah pabrik pengolahan kayu di Desa Kubangkangkung Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap terbakar hebat pada Rabu malam. Kebakaran yang diduga berasal dari pembakaran sampah membuat karyawan pabrik panik.
Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi menyampaikan, bahwa kejadian itu mulaya diketahui oleh karyawan pabrik. Karyawan tersebut melihat kobaran api membesar di area tumpukan limbah atau tempat pembuangan sampah kayu triplek dan amplur (sisa produksi kayu).
“Tiga orang karyawan bersama sama berusahan memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, karena angin bertiup kencang api cepat membesar,” ujar Supriyadi, Kamis (18/1/2024).
Lebih lanjut, Supriyadi menyampaikan, kondisi kebakaran semakin membesar karena tiupan angin hingg kobaran api sulit dipadamkan. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Pos Damkar Cilacap.
“Mendapat laporan kebakaran, petugas Pos Damkar Cilacap dan armadanya menuju lokasi, pemadaman juga dibantu armada Pos Damkar Sidareja, serta dibantu aparat setempat dan sejumlah relawan,” imbuhnya.
Kobaran api dapat dikendalikan, selanjutnya dilakukan pendinginan dan pendataan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun sejumlah tumpukan kayu ikut terbakar.
“Dugaan penyebabnya dari pembakaran sampah, dan untuk jumlah kerugian masih dalam perhitungan, proses pemadaman dan pendinginan menghabiskan sekitar 18 ribu liter air,” tambahnya.
Kebakaran akibat pembakaran sampah sembarang juga kerap menjadi pemicu kebakaran. Bajkan kejadian ini sudah beberapa kali terjadi di Kabupaten Cilacap. Untuk mencegahnya, petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan apalagi dekat dengan lokasi penyimpanan barang yang mudah terbakar.
Untuk layanan kebakaran dan non kebakaran, masyaralat dapat mengakses layanan yang lebih mudah yaitu melalui Aplikasi Satkartaru Siap. Aplikasi Satkartaru Siap adalah sarana untuk pelayanan pada masyarakat.
Harapannya, dengan adanya Satkartaru Siap kerja pelayanan Damkar bisa lebih cepat dan masyarakat bisa lebih puas. Dalam beberapa kesempatan, warga juga menggunakan Aplikasi Satkartaru Siap untuk memberi tahu tentang kejadian non kebakaran seperti adanya ancaan tawon, ular liar, atau pelepasan cincin yang tak bisa dilepas dari jari.