
SERAYUNEWS – Harapan fans The Reds kembali pupus. Setelah sempat bangkit lewat dua kemenangan beruntun melawan Aston Villa di Liga Inggris dan Real Madrid di Liga Champions, Liverpool kembali tampil mengecewakan.
Bertandang ke Etihad Stadium, Minggu (9/11/2025) malam, skuad asuhan Arne Slot harus mengakui keunggulan Manchester City dengan skor telak 3-0 tanpa balas.
Kekalahan ini bukan hanya memperpanjang tren inkonsistensi Liverpool, tapi juga membuat posisi mereka di klasemen sementara Liga Inggris merosot ke peringkat delapan, satu tingkat di bawah rival abadi mereka, Manchester United.
Dari total 11 laga, Liverpool kini mencatat enam kemenangan dan lima kekalahan, mengoleksi 18 poin — jumlah yang sama dengan Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Aston Villa. Namun, selisih gol buruk membuat The Reds tertahan di papan tengah.
Ironisnya, tim yang baru beberapa bulan lalu mengangkat trofi juara Liga Inggris 2024/2025 kini terlihat kehilangan arah permainan. Setelah dipermalukan United di Anfield, Liverpool kembali tak berdaya di hadapan City yang tampil tajam dan efisien.
Meski penguasaan bola relatif seimbang (City 51% – Liverpool 49%), dominasi The Citizens terlihat jelas.
Erling Haaland membuka keunggulan di pertengahan babak pertama, disusul Nico Gonzalez di masa tambahan waktu, dan Jeremy Doku menutup pesta gol di menit ke-63.
Liverpool hanya mampu melepaskan tujuh tembakan sepanjang laga, dengan satu saja yang tepat mengarah ke gawang Gianluigi Donnarumma.
Sebaliknya, City mencatat 17 tembakan dengan enam di antaranya mengancam langsung gawang Alisson Becker.
Musim lalu, Liverpool dikenal sebagai tim paling dominan di Premier League. Namun musim ini, performa mereka justru labil sejak awal.
Para pendukung mulai mempertanyakan kemampuan Arne Slot dalam menjaga konsistensi tim dan menggantikan peran besar Jürgen Klopp yang mundur musim lalu.
Beberapa pengamat menilai, skuad asuhan Slot belum menunjukkan karakter permainan yang solid seperti era Klopp.
Masalah bukan hanya di lini belakang yang sering rapuh, tapi juga koordinasi lini tengah yang belum stabil.
Padahal, Liverpool sudah menghabiskan dana fantastis mencapai Rp 5,79 triliun di bursa transfer musim panas.
Klub mendatangkan sejumlah nama besar seperti Alexander Isak, Florian Wirtz, Hugo Ekitike, Miloz Kerkez, Jeremie Frimpong, Giovanni Leoni, hingga Freddie Woodman sebagai kiper cadangan.
Namun mahalnya investasi itu belum berbanding lurus dengan performa di lapangan. Banyak pemain baru masih butuh adaptasi dengan gaya bermain Slot, sementara pemain lama seperti Salah, Mac Allister, dan Szoboszlai belum tampil stabil.
“Masalah Liverpool bukan hanya soal taktik, tapi soal kepercayaan diri dan chemistry tim yang belum terbentuk,” ujar analis Premier League, Jamie Redknapp, dalam tayangan pasca laga.
Kekalahan besar dari City menambah tekanan terhadap Arne Slot, yang kini dituntut segera menemukan formula kemenangan konsisten.
Fans Liverpool menyerbu media sosial dengan tagar #SlotOut dan #BringBackTheSpirit, menuntut perbaikan dalam rotasi skuad dan strategi permainan.
Bagi para pendukung, posisi Liverpool yang kini di bawah Manchester United adalah tamparan tersendiri. Mereka berharap tim segera bangkit sebelum situasi makin sulit di pekan-pekan krusial berikutnya.